Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Panggil Bos OJK dan Industri Jasa Keuangan, Jokowi Minta Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 16/01/2023, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi hari ini mengadakan pertemuan dengan pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan industri pasar modal, dan perwakilan industri keuangan non-bank (IKNB).

Pada pertemuan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi memberikan arahan kepada mereka untuk terus menjaga pertumbuhan ekonomi dari tahun 2022 hingga ke depannya.

"Bapak Presiden memberikan arahan sangat jelas bahwa seharusnya kita dapat menjaga terus momentum perkuatan pertumbuhan ekonomi," ujar Mahendra saat konferensi pers, Senin (16/1/2023).

Hal ini dapat dilakukan berbekal dengan pelajaran yang sudah didapatkan selama menyelesaikan berbagai tantangan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Ketidakpastian Global Masih Berlanjut, OJK Beberkan Risiko yang Perlu Diwaspadai Perbankan

Sinergi

Selain itu, diperlukan juga sinergi dan koordinasi antara pemerintah, regulator, kementerian dan lembaga, bank sentral, dan seluruh pemangku kepentingan di sektor jasa keuangan.

"(Seluruh pihak) akan menentukan pada gilirannya nanti bahwa tahun 2023 ini pun akan setidaknya sama baiknya kalau pun tidak lebih baik lagi dari tahun 2022," ucap Mahendra.

Dia mengungkapkan, tujuan diadakannya pertemuan ini ialah untuk menyampaikan persiapan pertemuan tahunan industri jasa keuangan yang akan dilaksanakan pada awal Februari 2023.

Sekaligus juga untuk menyampaikan kepada Presiden terkait perkembangan terbaru dan kinerja industri sektor jasa keuangan.

Baca juga: 50 Persen Pelaku Industri Jasa Keuangan Global Telah Terapkan AI dalam Proses Bisnis


Pada kesempatan itu, OJK dan pimpinan asosiasi industri jasa keuangan menyampaikan rencana, prospek, dan tantangan yang perlu diantisipasi ke depannya.

Pasalnya, industri jasa keuangan akan menghadapi berbagai tantangan ke depan mengingat kondisi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian dan Indonesia akan masuk ke tahun politik.

"Tentu kita harus memitigasi dampak dari kondisi tadi itu dan juga tentu kita menyambut masa persiapan masuk ke dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden, kinerja dan kondisi serta pertumbuhan dari sektor jasa keuangan dalam mendukung dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga baik," tutur Mahendra.

Baca juga: Ada Perang Tarif di Industri Asuransi, Ini Kata OJK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+