Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Lonjakan Harga Beras hingga Presiden Jokowi Tegur Bulog

Kompas.com - 18/01/2023, 06:46 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

"Khusus untuk beras, tadi kan harga yang naik itu beras, jadi 200.000 ton yang ditarget masuk Desember 2022, Bulog hanya bisa memasukkan 62.000 ton karena kondisi Nataru (Natal dan tahun baru) itu enggak semua orang juga bisa cepat, karena ada libur, kemudian ombak juga tinggi. Tetapi itu bukan alasan," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Mendag Minta Keran Impor Beras Ditutup, Buwas: Kami Batalkan, yang Tanggung Jawab Bukan Saya

Ia mengaku sudah mengirimkan surat perintah penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) pada Bulog sejak Desember 2022. Namun, kata dia, penyalurannya masih dalam jumlah yang kecil.

"Baru nyipratin, bukan guyur. Ini mesti cepat masif digelontorkan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas buka suara perihal harga beras masih mahal. Buwas mengaku, pihaknya sudah jorjoran untuk melakukan intervensi agar harga bisa terkendali.

Buwas mengatakan, pihaknya juga sudah menggelontorkan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang mencapai 62.000 ton. Ia menilai angka tersebut sudah sangat besar atau di luar kebiasaan Bulog.

"Coba dilihat, intervensi Bulog kan sudah luar biasa. Itu kan justru membuktikan bahwa memang kebutuhannya banyak, stoknya kurang," ujar Buwas saat ditemui di Gedung DPR RI Senayan, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Bulog Ajukan Impor Beras, Anggota Komisi IV Suhardi Duka: Saya Sangat Kecewa

Menurut dia, yang menjadi penyebab kenaikan harga beras adalah pasokan beras yang kian tiris sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

"Berapa pun yang kami gelontorkan, kebutuhannya itu masih banyak. Nah, stoknya itu berarti kurang," imbuh Buwas.

Ia menuturkan, stok di Pasar Induk Beras Cipinang normalnya sebesar 36.000 ton per hari. Namun, saat ini jumlahnya jauh di bawah itu lantaran daerah-daerah pemasok beras tak sanggup menyuplai dengan volume seperti biasanya. Kondisi tersebut yang ia nilai menjadi penyebab harga beras naik

Karena itu, Bulog menyatakan akan terus menyuplai stok CBP ke Pasar Induk Beras Cipinang setiap minggu. Namun, Buwas tak menyebutkan berapa jumlah yang akan Bulog salurkan.

"Tapi kan ini bukan berasnya kami, berasnya negara. Kalau pemerintah sudah mengatakan itu, ya itu peran Bulog. Kami enggak pernah berhitung untung, enggak. Tapi soal kecukupan itu," ujarnya.

Baca juga: Penjelasan Bos Bulog Soal Telat Impor Kedelai

Teguran Jokowi

Lonjakan harga beras memantik respons Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengaku sudah menegur Perum Bulog lantaran harga beras naik. Menurut dia, kenaikan harga beras tersebut harus perlu diwanti-wanti agar tidak merugikan masyarakat hingga bisa menjaga inflasi.

"Hati-hati dengan yang namanya kenaikan beras. saya sudah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia yang dipantau secara virtual, Selasa (17/1/2023).

Bukan hanya beras, Jokowi juga menyoroti soal kenaikan telur, daging ayam ras, dan tomat.

Jokowi mengatakan, ada 89 daerah yang harga telurnya mahal, 82 daerah yang mengalami kenaikan harga tomat dan 75 daerah yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras.

Baca juga: Bulog Sebut Indonesia Tidak Akan Lagi Punya Beras Turun Mutu

Oleh sebab itu, Jokowi meminta semua kepala daerah terus memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan.

Dengan demikian, menurut dia, inflasi Indonesia yang sudah terjaga dengan baik bisa terus dilanjutkan.

"Saya minta seluruh gubernur, bupati, wali kota bersama BI terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang sehingga bisa kita kejar dan antisipasi untuk diselesaikan," kata Jokowi.

Baca juga: Mendag Tutup Keran Impor Beras hingga Akhir Januari, Bulog: Kita Ikuti Keputusan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com