Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Ide-ide Usaha yang Tetap Cuan dari Bos BSI meski Terjadi Resesi

Kompas.com - 18/01/2023, 07:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan potensi resesi di Indonesia sangat kecil yakni di bawah 5 persen. Namun, masyarakat harus tetap waspada atas dampak dari perkembangan kondisi global.

Untuk itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi membocorkan sejumlah sektor usaha yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan jika resesi melanda.

"Tapi kalau itu (resesi) terjadi, sebenarnya kita ada beberapa sektor bidang usaha yang memang tahan resesi dan modal itu kecil," ujarnya dalam webinar OJK Institute, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Bos-bos Perbankan Optimistis Peluang RI Masuk ke Jurang Resesi Kecil

Dia bilang, sektor makanan dan minuman pasti akan terus berjalan meskipun terjadi resesi karena sektor ini akan selalu dibutuhkan dalam kondisi apapun.

Misalnya dengan membuka warung makan dan warung kopi. Ide usaha ini, kata dia, dapat tetap berjalan di kala resesi karena tidak membutuhkan modal yang besar.

Untuk mengikuti perkembangan zaman, warung yang dibuka bisa ditambahkan berbagai instrumen kekinian untuk menarik konsumen, seperti desain tempat yang menarik atau menu makanan dan minuman yang unik dan sebagainya.

Atau jika tidak ingin usaha makanan dan minuman yang sudah jadi, bisa juga membuka toko yang menjual sayur-mayur atau buah-buahan.

"Gimana pun resesi, orang tetap butuh makan kan. Jadi food and beverage, bidang makanan dan minuman itu masih tetap dibutuhkan walaupun resesi," kata Hery.

Baca juga: Khawatir Resesi 2023? Ini Cara Kelola Keuangan yang Tepat

Kemudian, jenis usaha membuat produk-produk digital seperti software dan game juga diperkirakan akan tahan resesi. Namun agar modal yang dikeluarkan tidak besar, bisa dengan memproduksi produk digital yang sederhana sesuai dengan kemampuan.

"Bisa juga bikin game yang sederhana itu juga bisa dijual, atau bikin program-program itu juga produk yang tahan resesi. Bisa dijual melalui online juga tentunya," ucapnya.

Bisnis affiliate e-commerce yang saat ini banyak digandrungi generasi muda juga merupakan usaha yang tahan resesi. Terlebih bisnis ini hanya bermodalkan smartphone dan kuota internet.

"Menjadi semacam endorser. Jadi modalnya cuma smartphone, bikin Tiktok, Instagram, tapi dapat dapat bayaran dari e-commerce," jelasnya.

Tidak hanya itu, usaha dengan berjualan barang bekas juga dapat dilakukan di masa resesi karena modalnya sedikit dan bisa dilakukan di pekarangan rumah.

Namun, jika memiliki modal yang besar, mungkin bisa dipertimbangkan untuk membidik sektor kesehatan seperti menjual produk farmasi karena produk kesehatan pasti tetap dibutuhkan masyarakat meski sedang terjadi resesi.

Baca juga: Indonesia Diprediksi Tak Akan Alami Resesi pada 2023, tapi Bakal Hadapi Penurunan Pertumbuhan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com