Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sri Mulyani: Pembiayaan APBN Selama Pandemi Covid-19 Bisa Membuat 2 IKN

Kompas.com - 26/01/2023, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita tentang masa-masa sulitnya mengelola keuangan negara ketika pandemi Covid-19. Kala itu, kebutuhan pembiayaan anggaran melonjak hingga nilainya setara dengan pembangunan dua Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ia menjelaskan, pada awal ditetapkan APBN 2020 telah didesain defisitnya sebesar Rp 307,2 triliun atau 1,76 persen dari produk domestik bruto (PDB), dan kebutuhan pembiayaan hanya Rp 741,8 triliun.

Namun karena kondisi pandemi, desain tersebut dirombak beberapa kali, sebab saat itu penerimaan negara sangat sulit diperoleh akibat roda perekonomian yang tak bergerak. Sementara di sisi lain, kebutuhan belanja untuk penanganan pandemi sangat besar.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Atasi Pandemi: Vaksin Belum Produksi, tapi Kita Sudah Kontrak

"Pandemi betul-betul mengubah kebijakan fiskal kita, dan pembahasan mengenai fiskal itu banyak sekali di tempatnya Kantor Menko, kita bicara mengkalibrasi berapa defisitnya," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Pemerintah pun menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia (Perppu) Nomor 1 tahun 2020 untuk mengubah defisit APBN agar bisa dinaikkan menjadi di atas 3 persen.

Maka diterbitkan pula Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 yang mendesain defisit APBN melebar ke 5,07 persen atau senilai Rp 852,9 triliun dengan kebutuhan pembiayaan Rp 1.439,8 triliun.

Baca juga: Bertemu Tony Blair, Bahlil Bahas Investasi di IKN


Tak berselang lama, desain APBN itu kembali dirombak melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2020 dengan defisit menjadi 6,34 persen terhadap PDB, atau senilai Rp 1.039,2 triliun dengan kebutuhan pembiayaan melonjak jadi Rp 1.645,3 triliun.

Dengan demikian, artinya terjadi kenaikan pembiayaan sebesar Rp 900 triliun dari rencana awal APBN 2020. Sri Mulyani bilang, besaran dana tersebut bisa untuk membangun 2 IKN.

"Jadi naiknya hampir 2,5 kali lipat dan kebutuhan pembiayaan kita mencapai Rp 1.600-an triliun, yang itu saya sampaikan kepada Presiden, Rp 900 triliun pembiayaan yang meningkat itu udah dapat 2 IKN Pak. Hanya dalam satu tahun kita meningkat," jelas dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Tidak Ada Pembangunan Menunggu sampai Negaranya Kaya

Bendahara negara itu menuturkan, dengan semakin besarnya kebutuhan pembiayaan anggaran, maka pemerintah harus pula gencar mencari dananya. Namun pada masa itu pencarian dana juga tidak mudah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KPK Kritik Pemanggilan PNS Milenial Pembocor Borok Bea Cukai

KPK Kritik Pemanggilan PNS Milenial Pembocor Borok Bea Cukai

Whats New
Daftar Angkutan Barang yang Boleh Melintas Selama Mudik Lebaran 2023

Daftar Angkutan Barang yang Boleh Melintas Selama Mudik Lebaran 2023

Whats New
Istri Kepala BPN Jaktim yang Pamer Kekayaan: Di Medsos Nggak Benar

Istri Kepala BPN Jaktim yang Pamer Kekayaan: Di Medsos Nggak Benar

Whats New
Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Pemerintah: Ketersediaan Pangan Cukup sampai Hari Ini, Harga Masih Terkendali

Whats New
Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Garuda Pastikan Harga Tiket Pesawat Tak Naik saat Libur Lebaran 2023

Whats New
Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Whats New
Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Jaga Stok Jelang Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 215.000 Ton Gula

Rilis
Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 50

Whats New
Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Kemenhub Temukan Tiket Pesawat Dijual Kemahalan, Maskapai Dikenai Sanksi

Whats New
Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Work Smart
Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Earn Smart
Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Whats New
Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Whats New
Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+