Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2023, 06:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut semakin banyak negara atau investor yang tertarik berinvestasi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dia bahkan mengibaratkan IKN sebagai gadis desa yang cantik sehingga menarik perhatian banyak pihak.

"IKN itu seperti cewek cantik dari kampung yang belum di poles pakai bedak. Jadi semakin hari orang tahu barang ini, barang yang bagus, orang datang," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Bertemu Anwar Ibrahim, Jokowi Sebut Perusahaan Malaysia Teken 11 Letter of Intent soal IKN Nusantara

Bahlil memastikan bahwa investasi di IKN terus berjalan. Pemerintah pun siap memfasilitasi investor yang ingin masuk ke IKN, salah satunya dengan pemberian insentif.

Menurutnya, pemerintah telah merampungkan aturan terkait insentif untuk investor IKN dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan segera terbit.

"PP ini tentang insentif dan kemudahan berusaha yang lebih baik dibandingkan dengan aturan umum insentif di wilayah lain di Indonesia, jadi ada perlakuan khusus untuk investasi yang masuk IKN," jelas dia.

Baca juga: PT PP Presisi Bangun Dermaga Logistik di IKN


Di sisi lain, untuk semakin menarik minat investor dari luar negeri, pemerintah akan mengikuti World Economic Forum di Davos, Swiss.

Lewat forum itu akan dibahas mengenai proyek pembangunan IKN dan hilirisasi di Indonesia dengan pendekatan green industry dan green energy.

Diminati investor

Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN) mencatat dari 59 pelaku usaha yang berminat investasi, tiga perusahaan di antaranya telah lolos untuk membangun hunian aparatur sipil negara (ASN) dan hankam di IKN.

Baca juga: 16 Rusun Pekerja IKN Nusantara Selesai Dibangun

Adapun ketiga investor itu ialah PT Summarecon Agung Tbk, PT Risjadson Brunsfield Nusantara (Konsorsium Nusantara), dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).

Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, ketiga perusahan tersebut sudah mendapatkan Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) atau Letter to Proceed (LTP) dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sementara 56 pelaku usaha lainnya saat ini telah mengirimkan Letter of Intent untuk berinvestasi di IKN dan sedang menunggu SIPP dari pemerintah.

"Semoga proses selanjutnya dapat segera tuntas dan bisa langsung tancap gas di awal tahun 2023 ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Pembangunan Rumah Dinas Dimulai, 36 Menteri Segera Pindah ke IKN Nusantara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+