Harga Cabai Tinggi, BI Perkirakan Inflasi Januari 2022 Capai 0,39 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit akan mengerek inflasi menjadi 0,39 persen pada Januari 2023. Hal itu berdasarkan hasil survei pemantauan harga pada pekan keempat Januari 2023.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, hasil survei menunjukkan harga bawang merah dan cabai rawit menjadi penyumbang utama inflasi Januari 2023, yakni masing-masing sebesar 0,06 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Kemudian diikuti dengan harga cabai merah dan beras masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,05 persen mtm, rokok kretek filter sebesar 0,04 persen mtm, serta emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen mtm.

Baca juga: Laju Inflasi AS Kian Melambat, Harga Bitcoin Terus Merangkak Naik

Selanjutnya, bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen mtm serta tahu mentah, kangkung, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan tarif air minum PAM masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen mtm.

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada Minggu IV Januari 2023, perkembangan harga sampai dengan minggu keempat Januari 2023 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,39 persen mtm," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1/2023).

Sementara itu, pada periode yang sama sejumlah komoditas mencatatkan penurunan harga sehingga menyumbangkan deflasi.

Baca juga: Faktor Cabai, BI Perkirakan Inflasi Januari 2023 Capai 0,41 Persen

Tercatat komoditas yang menyumbang deflasi pada pekan keempat Januari 2023, yaitu bensin dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,06 persen mtm, serta daging ayam ras dan tomat masing sebesar 0,01 persen mtm.

"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ucap Erwin.

Baca juga: BI Prediksi Inflasi 2023 Akan di Bawah 4 Persen