Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Gandeng SHIELD, "Ride Hailing" InDrive Pastikan Tak Ada PHK dan Tak Pakai Strategi "Bakar Duit"

Kompas.com - 30/01/2023, 14:31 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Layanan SHIELD untuk inDrive

Teknisnya, layanan Device Intelligence SHIELD melindungi seluruh perjalanan pengguna end-to-end dan mencakup semua checkpoints dan kasus pengguna (use case), serta dari akun hingga pengambilalihan akun. Kami dapat mendeteksi sebelum itu benar-benar terjadi.

Kemudian layanan ini juga memiliki indikator risiko SHIELD yang mendeteksi yang biasa digunakan untuk alat dan teknik seperti GPS spoofer dan app cloners.

Menurut Imanuel, di dunia ride hailing, dua risiko tersebut yang paling banyak muncul dan berpindah-pindah mengikuti lokasi.

Ancaman fraud jenis GPS spoofer dan app cloners, merupakan ancaman bagi berbagai bisnis, terutama bisnis ride hailing dan penggunanya. Ancaman penipuan ini tidak hanya berlaku di Indonesia tapi juga di dunia.

"Bisnis tak lagi bisa melakukan pendekatan berdasarkan negara atau pendekatan silo dalam menyusun strategi mencegah fraud. Ini khususnya sangat penting untuk bisnis global yang berekspansi di Indonesia, juga bagi bisnis Indonesia yang ingin go global," lanjut Imanuel.

Menurut dia, dalam iklim digital yang tidak pasti saat ini, ada celah dalam ruang keamanan atau kecerdasan risiko di Indonesia.

Survei penipuan global terbaru mengungkapkan bahwa satu dari enam konsumen Indonesia akan pergi ke pesaing jika tidak puas dengan sebuah merek, dengan tanggapan manajemen merek mereka.

"Faktanya, 60 persen UMKM bisnis gulung tikar dalam waktu enam bulan setelah terkena serangan penipuan," kata Imanuel.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara yang jadi target ekspansi inDrive, dan cakupan layanan inDrive saat ini sudah di 700 kota di seluruh dunia. Awalnya, layanan inDrive di Indonesia hadir di Manado dan Medan, namun saat ini sudah sekitar 50 kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Surabaya. Sementara jumlah driver sudah di atas 500.000 driver.

"Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Jadi, kami memutuskan untuk melakukan riset, dan kami memutuskan untuk turun tangan," ujar Ermoshin saat ditanya alasannya ekspansi ke Indonesia, beberapa waktu lalu.

Ermoshin mengatakan, pihaknya tertarik untuk IPO, namun itu untuk 2024-2025 saat dinilai situasi global sudah membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com