JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong akses kemudahan bagi para nelayan dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.
Adapun pilot project tersebut dilakukan melalui penandatanganan kesepakatan bersama serta perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan PT Pertamina Patra Niaga.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, bersama Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Pertamina, akan memastikan ketersediaan BBM bagi nelayan melalui penambahan-penambahan Pertashop untuk nelayan.
"Hari ini kita memastikan keteredian BBM bagi nelayan. Kita belum bicara cold strorage, offtaker, dan budidaya. Ini pilot project pertama di bawah payung kesepakatan Pak Trenggono dan saya," kata Erick di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (2/2/2023).
Baca juga: Bocoran Erick Thohir soal Rencana IPO Anak Usaha Biofarma
Erick mengatakan dengan adanya 7 zona yang ditetapkan dalam penyaluran BBM Solar Subsidi untuk nelayan, diharapkan ke depannya penyaluran solar untuk nelayan bisa tepat sasaran.
"Kita dorong persamaan di titik-titik zona, agar tepat sasaran," lanjut Erick.
Dia juga memastikan melalui sinergi ini, diharapkan tidak ada lagi pemborosan dan alokasi yang tidak tepat.
"Yang namanya solar subsidinya Rp 6.500 per liter, ini harus kita pastikan agar tidak terjadi pemborosan dan tepat sasaran. Karena, kadang-kadang ketika sudah dialokasikan, malah mengalir ke oknum lain. Jangan sampai programnya bagus, tapi tidak maksimal," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Trenggono mengatakan, potensi pengembangan di sektor perikanan harus di eksplor. Untuk mendukung eksplorasi itu, salah satu yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan infrastruktur.
"Yang pasti, potensi pengembangan perikanan harus dieksplor, ahlinya harus ikut, dan kami akan mempersiapkan infrastrukturnya," ungkap Trenggono.
Trenggono mengatakan kerja sama ini juga dilakukan untuk mencukupi BBM Solar nelayan secara total yang mencapai 3,4 juta kilo liter.
Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan, ada 3 hal yang dipastikan untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi nelayan, pertama adalah memastikan ketersediannya. Kemudian, memastikan sksesibilitasnya, dan ketiga, subsidi yang tepat sasaran.
"Tahun ini targetnya minimal 30 SPBU Khusus Nelayan, total yang sudah berpartisipasi 387 SPBU. Dengan zonasi ini diharapkan memudahkan akses nelayan. Selain itu, kita memastikan subsidi BBM ini dinikmati masyarakat yang tepat melalui penerapan digitalisasi," tegas Nicke.
Baca juga: KKP Menakar Kontribusi Lamun dalam Pengelolaan Karbon Biru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.