Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT PIM Bangun Pabrik Pupuk NPK Baru Senilai Rp 1,7 Triiun

Kompas.com - 11/02/2023, 16:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) menambah kapasitas produksi pupuk nasional melalui pembangunan pabrik pupuk NPK baru berkapasitas 500.000 ton per tahun dan pengoperasian kembali Pabrik Urea PIM-1 berkapasitas 570.000 ton.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan nilai investasi sekitar Rp 1,7 triliun, meliputi pembangunan pabrik dan fasilitas pendukungnya seperti dermaga, gudang, dan lain-lain.

Ia juga mengatakan pabrik baru yang dimiliki PT PIM ini adalah karya anak bangsa karena mengadopsi teknologi proses milik PT Petrokimia Gresik yang juga merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia.

Baca juga: Stok Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Malang dan Jatim Dipastikan Aman hingga 3 Pekan Ke Depan

"Kontraktor pabrik ini adalah perusahaan BUMN, yaitu PT PP (Persero) Tbk. Kandungan TKDN proyek ini juga mencapai 85 persen," kata Bakir dalam keterangannya, Sabtu (11/2/2023).

Bakir mengatakan, kehadiran pabrik NPK PIM menjadi wujud nyata dalam memenuhi kebutuhan petani.

Ia mengatakan, pabrik NPK PIM menambah produksi NPK Pupuk Indonesia Grup menjadi sekitar 3,5 juta ton per tahun.

"Produk pupuk dari pabrik NPK PIM ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan Aceh, termasuk juga untuk kebutuhan pupuk non subsidi," ujarnya.

Di samping itu Bakir menambahkan, PT PIM juga memiliki pabrik pupuk urea yaitu PIM 1 dan PIM 2 yang masing-masing berkapasitas 570.000 ton per tahun, sehingga total kapasitas produksi urea terpasang PT PIM sekitar 1,14 juta ton per tahun.

Ia mengatakan, Pabrik PIM 1 sendiri sempat tidak beroperasi sejak tahun 2012 karena tidak mendapat pasokan gas.

"Namun sejak awal 2022 lalu, pabrik ini berhasil diaktifkan kembali setelah memperoleh pasokan gas, sehingga turut memperkuat kemampuan PT PIM dalam pemenuhan kebutuhan pupuk nasional sebesar 570.000 ton," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023).

Jokowi mengatakan, hampir semua negara di dunia saat ini mengalami krisis pangan yang disebabkan salah satunya oleh masalah pupuk.

Ia mengatakan, tingginya harga pupuk disebabkan karena banyak hal salah satunya adalah konflik Rusia dengan Ukraina.

"Akhir-akhir ini setiap saya ke desa dan sawah bertemu para petani selalu ada keluhan tentang pupuk, apalagi pupuk bersubsidi. Kebutuhan pupuk (NPK) di Indonesia 13,5 juta ton sementara yang dipenuhi baru 3,5 juta ton. Ini yang harus kita atasi," kata Jokowi.

Jokowi juga mengapresiasi Kementerian BUMN atas keberhasilan mengoperasikan kembali Pabrik PIM-1.

“Saya lihat di Aceh ini ada dua pabrik pupuk yang bertahun-tahun tidak beroperasi karena kurangnya pasokan gas. Lalu saya tugaskan Menteri BUMN untuk menjalankan," ujarnya.

Baca juga: Bantah Pupuk Subisidi Disebut Langka, Pupuk Indonesia: Stok Kita Cukup Sebenarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com