Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bank dengan Laba Terbesar 2022, Siapa yang Paling Cuan?

Kompas.com - 21/02/2023, 09:07 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2022 bank-bank besar di Indonesia berhasil mencetak cuan di kala kondisi ekonomi masih belum pulih sepenuhnya.

BRI, BCA, Bank Mandiri, BNI, dan CIMB Niaga menjadi 5 bank di antara sekian bank yang mempunyak kinerja kinclong di tahun 2022. Dari kelima bank ini, terdapat 3 bank yang labanya di atas Rp 40 triliun, bahkan ada yang tembus hingga Rp 50 triliun. 

Hal itu terpaut jauh dengan bank-bank yang berada di bawahnya.

Baca juga: Erick Thohir: Sektor Jasa Keuangan Miliki Kontribusi Laba Tertinggi di BUMN

Nah bank mana yang paling banyak kantongi laba di tahun 2022?

1. BRI Rp 51,4 triliun

Dirut BRI Sunarso. Dok. BRI Dirut BRI Sunarso.
Bank yang berada di peringkat pertama ialah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, dengan perolehan laba bersih konsolidasi Rp 51,4 triliun di sepanjang 2022.

Perolehan itu tumbuh 67 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba 2021 yang sebesar Rp 30,77 triliun. Laba ini bahkan melebihi tiga bank milik negara atau Himbara lainnya.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, laba ini dapat diraih karena BRI dapat melakukan efisiensi dengan menekan biaya dana (cost of fund) melalui perbaikan funding structure peningkatan dana murah (current account saving account/CASA).

CASA BRI tercatat meningkat 66,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 63,08 persen. Hal inilah yang kemudian berdampak kepada penurunan biaya dana menjadi 1,87 persen di akhir 2022 dari 2,05 persen di akhir 2021.

Efisiensi tersebut tercermin dari rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO), cost efficiency ratio (CER), dan cost to income (CIR) yang membaik dibandingkan periode sama tahun lalu.

BOPO BRI tercatat 69,10 persen, semakin baik dibandingkan BOPO pada akhir 2021 sebesar 78,54 persen. Rasio CER juga tercatat semakin membaik dari 50,25 persen di akhir 2021 menjadi 48,16 persen di akhir 2022 dan CIR semula 48,56 persen menjadi 47,38 persen.

"Di samping itu, membaiknya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan. Dampaknya BRI berhasil menurunkan cost of credit dari 3,78 persen menjadi 2,55 persen di akhir Desember 2022," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (8/2/2023).

Faktor penopang laba BRI lainnya berasal dari pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) yang tumbuh 10,16 persen menjadi Rp 18,8 triliun dan fee to income ratio BRI mencapai 11,37 persen. "Artinya 11,37 persen total pendapatan itu disumbang oleh FBI bukan bunga," kata Sunarso.

Pada 2022, BRI juga terus mengoptimalkan upaya recovery. Hal ini tercermin dari recovery rate BRI tahun 2022 yang mencapai sebesar 59,12 persen sehingga pendapatan recovery BRI pada akhir 2022 meningkat sebesar 33,59 persen yoy.

Baca juga: BTN Bukukan Laba Rp 3,04 Triliun pada 2022

2. Bank Mandiri Rp 41,2 triliun

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat membuka acara Mandiri Sustainability Forum 2022, Rabu (2/11/2022).Tangkapan layar Zoom Bank Mandiri. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat membuka acara Mandiri Sustainability Forum 2022, Rabu (2/11/2022).
Selanjutnya, pada posisi kedua diisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mampu mengantongi laba bersih Rp 41,2 triliun secara konsolidasi, tumbuh 46,9 persen yoy.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.

"Tahun 2022 Bank Mandiri membukukan kinerja yang sangat baik dimana secara konsolidasi tercapai laba sebesar Rp 41,2 triliun atau tumbuh 46,9 persen yoy," ujarnya saat paparan kinerja 2022, Selasa (31/1/2023).

Kinerja laba bersih Bank Mandiri tahun 2022 tumbuh positif dengan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 20,3 persen yoy didukung oleh beban bunga yang mengalami penurunan sebesar 0,84 persen secara yoy seiring dengan cost of fund yang masih dijaga di tingkat yang rendah.

Pendapatan non-bunga juga tumbuh 9,01 persen yoy mencapai Rp 35,18 triliun sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp 6 triliun atau tumbuh 17,2 persen yoy.

Pertumbuhan pendapatan tersebut melampaui pertumbuhan biaya operasional yang hanya naik sebesar 8,38 persen yoy. Biaya provisi juga menurun sebesar 17,5 persen yoy menjadi Rp 16,1 triliun.

Baca juga: Laba Bersih BSI 2022 Capai Rp 4,26 Triliun, Dirut: Dampak Positif Merger

3. BCA Rp 40,7 triliun

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers, Kamis (26/1/2023).Tangkapan layar Zoom. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers, Kamis (26/1/2023).
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mampu menempati posisi ketiga di antara bank-bank lainnya karena dapat mencetak laba bersih konsolidasian mencapai Rp 40,7 triliun di 2022, tumbuh 29,6 persen yoy.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, profitabilitas ini dapat diraih karena ditopang oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

"Kenapa kita bisa mendapat profit yang cukup besar? Ada 2 hal. Kredit kita naik sampai sekitar 11,7 persen. Otomatis ini adalah tambahan income karena kredit naik pasti income kita bertambah," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (26/1/2023).

Selama 2022 BCA telah menyalurkan kredit sebesar Rp 711,3 triliun, tumbuh 11,7 persen yoy atau Rp 74,2 triliun dibandingkan tahun lalu yang baru mencapai Rp 637 triliun.

Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 12,5 persen yoy menjadi Rp 322,2 triliun.

Kemudian, profitabilitas BCA juga disumbang dari DPK yang tumbuh 6,5 persen yoy menjadi Rp 1.040 triliun. Sebanyak 82 persen DPK itu dikontribusikan dari current account saving account (CASA).

Adapun CASA per Desember 2022 mencapai Rp 847,9 triliun atau tumbuh 10,6 persen yoy atau Rp 80,9 triliun dari posisi setahun lalu yang sebesar Rp 767 triliun.

"Jadi total DPK kita memang lebih kecil dari kenaikan kredit, tetapi kenaikan kredit itu sudah full ditunjang oleh CASA. Jadi kenaikan CASA kita Rp 80,9 triliun untuk bisa membiayai daripada credit growth (Rp 74,2 triliun), itu yang membuat profitability kita bagus," jelasnya.

Baca juga: Naik 21,9 Persen, Laba Bersih BTPN Syariah 2022 Capai Rp 1,78 Triliun

4. BNI Rp 18,31 triliun

Daftar m-banking BNI atau BNI Mobile Banking lewat HP dengan mudahDok BNI Daftar m-banking BNI atau BNI Mobile Banking lewat HP dengan mudah
Meski berada di posisi keempat dengan perolehan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 18,31 triliun. Namun pertumbuhan laba bersih BNI menjadi yang terbesar yaitu 68 persen yoy.

Kinerja positif ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga (fee based income/FBI) yang sebesar 8,7 persen yoy menjadi Rp 14,8 triliun.

Hal ini dicapai dengan melakukan pergeseran pola pertumbuhan FBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast sejalan dengan tren menurunnya transaksi transfer antar bank

"Laba bersih ini adalah tertinggi sepanjang sejarah dan berada di atas ekspektasi pasar," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (24/1/2023).

Selain itu, pendapatan non-bunga BNI juga tumbuh dengan memberi value-added bagi nasabah, seperti di retail banking terdapat fitur pembayaran tagihan yang saat ini berkontribusi lebih dari Rp 300 miliar ke pendapatan atau tumbuh 18 persen yoy.

Sementara di segmen business banking, BNI aktif memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp 1 triliun ke pendapatan non-bunga, atau naik 100 persen dibandingkan tahun lalu.

Hasil kinerja yang positif ini berdampak pada Pre-provisioning Operating Profit (PPOP) yang dibukukan sebesar Rp 34,4 triliun atau tumbuh 10,8 persen yoy.

Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) sebesar 90 bps secara tahunan menjadi 2,8 persen.

"Pertumbuhan PPOP yang kuat dan diikuti dengan perbaikan kualitas aset ini membuat kami mampu menutup 2022 dengan capaian yang menggembirakan," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers, Selasa (24/1/2023).

Tren positif pada kualitas aset ini juga mendorong pembentukan beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) menjadi lebih rendah sehingga biaya kredit (cost of credit) membaik dari 3,3 persen di tahun sebelumnya menjadi 1,9 persen.

Dari sisi likuiditas, BNI mencatatkan pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) sebesar 10,1 persen yoy, yang dihasilkan dari strategi perseroan untuk membangun transaction-based CASA, melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif dan reliable.

5. CIMB Niaga Rp 5,09 triliun

Ilustrasi CIMB Niaga.Dok CIMB Niaga Ilustrasi CIMB Niaga.
Selanjutnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 5,09 triliun di sepanjang 2022, meningkat dibandingkan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 4,09 triliun.

Pada 2022, jumlah kredit perusahaan dengan kode saham BNGA ini dapat tumbuh 9,4 persen yoy menjadi Rp 199 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang naik 12,1 persen dan consumer banking naik 11,8 persen yoy.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 7 persen yoy serta kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.

Adapun pada periode ini perseroan telah mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 227 triliun dengan rasio dana murah (Current Account Saving Account/CASA) meningkat menjadi 63,6 persen.

Dengan demikian, Capital adequacy rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dan loan to deposit rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen per 31 Desember 2022.

Baca juga: Laba Bersih Bank Danamon Naik Dua Kali Lipat Jadi Rp 3,3 Triliun di 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com