Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham PGEO Anjlok hingga Sentuh ARB pada Perdagangan Perdana

Kompas.com - 24/02/2023, 13:38 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatakan kinerja yang kurang menggembirakan pada perdagangan perdananya, Jumat (24/2/2023).

Sempat melesat pada pembukaan perdagangan, saham anak usaha PT Pertamina (Persero) itu langsung berbalik arah dan bergerak di zona negatif sejak awal perdagangan, hingga akhirnya menyentuh batas bawah perdagangan harian atau auto reject bawah (ARB).

Melansir data RTI, saham PGEO dibuka menguat di level Rp 925 dari level perdaggangan perdananya sebesar Rp 875 per saham.

Baca juga: Saham PGEO Ambles pada Perdagangan Perdana, Wamen BUMN: Jangan Lihat Jangka Pendek

Namun setelah itu saham perusahaan energi baru terbarukan itu langsung anjlok dan bergerak di zona negatif, hingga pada akhirnya melemah 6,86 persen ke Rp 815 dan terkena ARB.

ARB saham PGEO juga ditandai dengan hanya ditampilkannya jumlah antrean jual, di mana hingga pukul 13.22 WIB terdapat antrean jual sebanyak 60.597 lot pada level Rp 815.

Sebagai informasi, saham PGEO ditransaksikan sebanyak 38.703 kali hingga siang hari ini, dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 451,43 juta senilai Rp 375,45 miliar.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury meminta untuk tidak melihat pergerakan saham perusahaan dalam jangka pendek.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Pertamina Geothermal Langsung Longsor


Pasalnya, PGEO dinilai memiliki fundamental keuangan yang positif, terefleksikan dari tingkat marjin EBITDA dan profitabilitas perusahaan yang terjaga.

Asal tahu saja, sampai dengan kuartal III-2022 PGEO membukukan laba bersih sebesar 111,43 juta dollar AS, dengan total pendapatan sebesar 287,39 juta dollar AS.

"Kalau kita lihat dair sisi fundamental, perusahaani ini adalah fundamental yang kuat dengan EBITDA margin yang kuat, balance sheetnya pun sangat baik," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (24/2/2023).

"Jadi kalau kita lihat masih optimis, jangan lihat dari apa yang terjadi short term, tetapi kita selalu harus melihat fundamental secara keseluruhan," tambah Pahala.

Baca juga: Cara Jual Beli Saham dan Strateginya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com