Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanti-wanti Sri Mulyani soal Gaya Hidup Mewah Pejabat di Era Medsos

Kompas.com - 01/03/2023, 08:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan. Isu terkait Kemenkeu pun terus masuk dalam daftar trending topic Twitter setiap harinya.

Atensi publik yang tinggi itu bukan tanpa alasan, sebab sejumlah pegawai Kemenkeu kedapatan suka memamerkan gaya hidup mewah. Hal ini menimbulkan kecurigaan publik atas harta kekayaan yang dimiliki pejabat Kemenkeu.

Persoalan gaya hidup dan harta pegawai Kemenkeu ini bermula dari kasus penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo. Mario menganiaya David, anak dari Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina.

Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan Bela Pegawai Pajak yang Bekerja dengan Jujur

Kasus penganiyaan itu memang merupakan masalah pribadi keluarga Mario, tapi pada akhirnya merembet ke persoalan harta ayahnya. Hal ini tak lepas disebabkan gaya hidup mewah yang suka dipamerkan Mario di media sosialnya.

Ia suka pamer mengendarai mobil Jeep Wrangler Rubicon dan motor Harley-Davidson. Ternyata mobil Rubicon yang sering dipamerkannya, bahkan digunakan saat melakukan aksi penganiayaan tersebut, ternyata menunggak pajak.

Publik pun menyoroti harta kekayaan ayahnya, Rafael, yang tercatat sebesar Rp 56,1 miliar, menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK per 31 Desember 2021. Namun, mobil dan motor mewah yang kerap dipamerkan anaknya, tak tercatat di LHKPN.

Baca juga: Kasus Anak Pejabat Pajak Merembet ke Mana-mana, Sri Mulyani: Realita Pejabat Publik di Era Medsos, Harus Terima


Harta Rafael itu pun hampir empat kali lebih tinggi dari Dirjen Pajak Suryo Utomo, bahkan nyaris setara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Suryo tercatat memiliki harta sebesar Rp 14,45 miliar dan harta Sri Mulyani sebesar Rp 58,04 miliar, menurut LHKPN KPK per 31 Desember 2021.

Sri Mulyani pun mengecam tindakan penganiayaan dan gaya hidup mewah. Ia menilai tindakan pamer harta justru akan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap integritas Kemenkeu, dan menciptakan reputasi negatif terlebih bagi pihak yang telah bekerja dengan profesional.

"Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu," ungkapnya dalam akun Instagram @smindrawati Rabu (22/2/2023) lalu.

Baca juga: Sri Mulyani: Harta Rafael Trisambodo Tidak Masuk Akal

Gaya hidup pejabat pajak 

Masih bergulir kasus Rafael, sorotan publik merembet ke Dirjen Pajak Suryo Utomo. Ia diketahui turut memiliki moge dan tergabung dalam klub Belasting Rijder, komunitas para pegawai Ditjen Pajak yang menyukai motor besar.

Foto dan video Dirjen Pajak mengendarai moge bersama klub Belasting Rijder tersebar luas di media sosial. Meskipun, beberapa akun IG Belasting Rijder diketahui sudah menghapus semua unggahannya, termasuk postingan Dirjen Pajak yang tengah mengendarai moge.

Sri Mulyani pada akhirnya meminta klub moge Ditjen Pajak itu dibubarkan. Menurutnya, hobi dan gaya hidup mengendarai moge menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai Ditjen Pajak.

"Saya menyampaikan instruksi kepada Dirjen Pajak sebgai berikut, meminta agar klub Belasting Rijder Ditjen Pajak dibubarkan," ujarnya dalam akun Instagram @smindrawati, Minggu (26/2/2023).

Baca juga: Sri Mulyani: Enggak Usah Naik Moge, Jalan Kaki Aja Sehat

Persoalan moge tersebut, membuat kekayaan Suryo disoroti sebab nilainya naik Rp 8,31 miliar dari posisi di 2017 sebesar Rp 6,13 triliun menjadi sebesar Rp 14,45 miliar di 2021. Soal moge yang dikendarai, Suryo memang tercatat memiliki motor Harley Davidson Sportster tahun 2003 seharga Rp 155 juta.

Sri Mulyani mengaku telah meminta penjelasan Suryo terkait harta yang dimiliki. Menurut dia, dari pembicaraan keduanya, diketahui harta Suryo mengalami peningkatan karena adanya kenaikan pada harga tanah atau bangunan yang dimiliki Dirjen Pajak tersebut.

Dalam obrolan keduanya, bendahara negara itu mengaku menanyakan seputar sumber pendapatan Suryo. Sri Mulyani pun meyakini bahwa anak buahnya benar dan memintanya menyampaikan ke publik.

"Saya tanya sama Pak Suryo, kenaikannya karena apa? Kenaikan karena harga tanah, tiba-tiba dianggapnya seolah-olah itu korupsi," ujar Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia: Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Global Bakal Lebih Baik Dibandingkan Prediksi Resesi

Menjalar ke Bea Cukai

Tak cukup Rafael dan Suryo, atensi publik kini kembali menyoroti gaya hidup pegawai Kemenkeu lainnya, yakni Eko Darmanto. Ia merupakan Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Eko terpantau suka memamerkan gaya hidup mewah melalui media sosial Instagram @Eko_Darmanto_BC, yang kini sudah hilang. Meski begitu, tangkapan layar konten-kontennya sudah tersebar luas di media sosial.

Pegawai Bea Cukai itu nampak suka pamer mengendarai moge, mobil antik, hingga pesawat Cessna. Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo pun merespons sorotan publik itu dengan menyatakan, bahwa informasi tersebut sudah diteruskan ke Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu.

"Informasi ini sudah saya teruskan ke Itjen Kemenkeu. Menjadi perhatian pimpinan," cuitnya melalui akun Twitter @prastow pada Senin (27/2/2023).

Baca juga: Diminta Sri Mulyani, Klub Moge Pegawai Pajak Resmi Dibubarkan

Pejabat publik di era medsos

Sri Mulyani Indrawati pun memaklumi kasus penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David merembet ke mana-mana. Lantaran, masa kini adalah eranya media sosial (medsos).

Ia mengatakan, menjadi pejabat publik di era digitalisasi, di mana medsos menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat, maka harus terima realita bahwa akan mendapatkan banyak sorotan publik.

"Ini merembet ke mana-mana, terkait gaya hidup. Munculah banyak sekali. Ini era media sosial, kita harus terima," ujar Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia: Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023).

Menurutnya, persolan yang mendapatkan atensi besar dari publik tersebut, perlu dihadapi dan dikelola secara tepat.

Sri Mulyani pun mengingatkan para jajarannya, bahwa sebagai pejabat publik, pegawai Kemenkeu perlu memahami azas kepatutan dan kepantasan. Ia menyakini, adanya kaitan erat antara kepercayaan masyarakat dengan tingkah laku pejabat publik.

"Menurut saya azas kepatutan, kepantasan itu bukan sesuatu yang berlebihan, karena selalu merasakan adanya connection (hubungan) antara kepercayaan (masyarakat) dan tingkah laku kita," ungkap bendahara negara itu.

Baca juga: Setelah Ditjen Pajak, Giliran Pejabat Bea Cukai Disorot Pamer Harta

Pegawai jujur terluka

Di sisi lain, Sri Mulyani menegaskan, bahwa banyak pegawai Ditjen Pajak yang bekerja dengan baik, benar, dan jujur. Mereka adalah yang paling terluka karena kasus beberapa waktu belakangan.

Dia mengatakan, sama halnya seperti masyarakat yang merasa terluka karena perbuatan keluarga pejabat pajak tersebut, begitu pula dengan pegawai pajak lainnya yang sudah bekerja sepenuh hati.

Ia bilang, banyak pegawai pajak yang hidup pas-pasan dan pisah dengan keluarga karena harus berpindah lokasi kerja demi menjalankan tugasnya.

"Mereka yang sudah bekerja baik, adalah yang terluka paling dalam dari kasus ini. Ini adalah sesuatu yang harus disadari, bahwa kami ini manusia biasa yang kerja juga untuk republik ini," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia: Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023).

Bendahara negara itu menekankan, di samping kasus yang terjadi saat ini, para pegawai Ditjen Pajak yang telah bekerja dengan baik, jujur, dan bersih tetap perlu dihargai. Lantaran, dari kerja mereka tersebut, penerimaan negara bisa terjaga.

Penerimaan dari pajak itulah yang pada akhirnya berperan penting dalam pembangunan negara, mulai dari infrastruktur, subsidi BBM, hingga bantuan sosial (bansos).

"Jadi kembalikan semuanya, yang kerja baik, yang benar, yang jujur kita dukung dan kita hargai, kita hormati," kata dia.

Baca juga: Tanya Sumber Kekayaan Dirjen Pajak, Sri Mulyani: Saya Yakin Dia Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com