Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Impor KRL Bekas, MTI: Ini Kondisi Darurat, Bukan untuk Tambah Kereta

Kompas.com - 03/03/2023, 12:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk melakukan impor KRL bekas pakai asal Jepang merupakan kondisi mendesak.

Djoko mengatakan, rencana impor KRL bekas ini bukan untuk menambah KRL yang sudah ada. Namun, untuk menggantikan 10 rangkaian KRL Jabodetabek yang akan dipensiunkan di tahun 2023.

"Jadi ini dalam kondisi darurat dan bukan untuk menambah kereta itu kata kuncinya," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Soal Impor KRL Bekas, Erick Thohir dan Menperin Disarankan Duduk Bareng

Djoko menyoroti pernyataan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang meminta agar PT KCI untuk membeli produk dalam negeri dalam pengadaan KRL ketimbang impor KRL bekas.

Ia mengatakan, PT KCI sudah bekerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan rangkaian KRL baru. Namun, PT INKA baru siap memenuhi di tahun 2024.

"Saya setuju pembelian dalam negeri, namun kemampuannya tak bisa, butuh waktu, INKA pada pandemi juga kekurangan anggaran buat bengkel, tapi saya tahu INKA baru siap 2025 (untuk KRL baru)," ujarnya.

Lebih lanjut, Djoko menekankan, kebutuhan impor KRL bekas ini merupakan kondisi mendesak dan akan mengancam keselamatan penumpang yang jumlahnya terus meningkat.

"Ini mohon Kemenperin mempertimbangkan aspek keselamatannya itu, penumpang kan enggak tahu kereta harus ada," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, upaya PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) untuk melakukan impor KRL bekas pakai asal Jepang terhalang restu pemerintah. Adapun kereta impor ini akan digunakan sebagai pengganti dari sejumlah rangkaian kereta yang akan dipensiunkan.

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, ada 10 rangkaian KRL Jabodetabek di tahun 2023 dan 19 rangkaian di tahun 2024 yang harus dipensiunkan.

Karenanya, kata dia, kebutuhan mendesak tahun ini adalah mendapatkan 10 KRL pengganti.

"Konservasi ini memang rutin dilakukan. Di tahun 2023-2024 ada 29 transet (rangkaian) yang memang dijadwalkan untuk dikonservasi (dipensiunkan)," kata Anne saat ditemui di kantor KCI, Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Ia mengatakan, ada dua langkah yang dilakukan KCI untuk memenuhi kebutuhan armada yakni bekerja sama dengan PT INKA dalam pengadaan 16 rangkaian untuk tahun 2025-2026. KCI menggelontorkan anggaran Rp 4 triliun untuk kebutuhan KRL baru ini.

Kemudian, KCI akan melakukan impor KRL bekas pakai asal Jepang sebanyak 10 rangkaian di tahun 2023 untuk menggantikan rangkaian yang akan dipensiunkan.

Namun, hingga saat ini, izin permohonan impor KRL ini belum disetujui pemerintah.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu melakukan impor gerbong kereta rel listrik (KRL) karena industri kereta api nasional mampu memproduksi semua kebutuhan kereta di dalam negeri.

“PT Industri Kereta Api (INKA) bisa membuat itu semua, kenapa kita harus impor gerbang kereta api bekas dari Jepang. Katanya bangga beli buatan Indonesia. Bangladesh saja membeli produk kereta kita sampai Rp1,3 triliun,” kata Dody di Jakarta, Senin (27/2/2023) dikutip dari Antara.

Dody menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan gerbong kereta dalam jumlah besar memang dibutuhkan waktu, karena tidak dapat direalisasikan dalam semalam.

Oleh karena itu, Dody mendorong adanya perencanaan untuk periode penggantian atau peremajaan setiap gerbong kereta yang beroperasi di Indonesia.

“Kalau mendadak memang pasti sukar, seharusnya kan sudah direncanakan jauh-jauh hari dan memberi kesempatan kepada industri dalam negeri untuk berproduksi,” ujar Dody.

Dengan demikian, lanjut Dody, industri kereta api dalam negeri dapat menggeliat dan menggerakkan perekonomian nasional.

“Kapan lagi kita bangga akan buatan kereta dalam negeri. Jangan terus BUMN, jadi bisa impor dan impor. Tolong berhenti untuk pemikiran seperti itu,” kata Dody.

Baca juga: Kemenhub Dukung KCI Impor KRL Bekas dari Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com