JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick thohir mengunjungi korban kebakaran Depo Pertamina Pelumpang, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (4/3/2023).
Dalam kunjungannya tersebut, dia membahas terkait dengan tata ruang pembangunan objek vital negara, hingga menyingung soal pencopotan direksi PT Pertamina (Persero).
"Saya sudah pernah copot direksi Pertamina. Kalau saya mesti copot lagi, ya saya copot lagi. Bapak Presiden instruksikan bagaimana Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat untuk mensingkronisasikan tata ruang bersama," kata Erick.
Baca juga: Kunjungi Korban Kebakaran Depo Pertamina, Erick Thohir: Penanganan Korban Jadi Prioritas
Meski demikian, Erick menekankan pentingnya bagi para BUMN untuk membangun manajemen risiko pada bisnisnya. Hal ini agar kasus-kasus serupa tidak terulang, seperti kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang sebelumnya pernah terjadi di tahun 2022.
"Tapi penyelesaian ini kan tidak hanya saling menyalahkan. Saya meminta untuk seluruh (BUMN), MIND ID, Pertamina, dan PLN membentuk tim risiko bisnis," tambahnya.
"Saya enggak bilang (pencopotan), saya (sebelumnya) sudah pernah copot direksi, tapi kalau perlu mencopot, saya copot lagi. Tapi ini lebih kepada sistem bisnis risiko," ungkapnya.
Menurut Erick, copot mencopot direksi bukan serta merta memperbaiki model bisnis dan manajemen risiko perusahaan. Namun, harus asa sistem terpadu yang memberikan solusi konkrit.
"Percuma copot-copot orang, tapi enggak beri solusi menyeluruh, harus ada sistem terpadu yang memberi solusi," tambahnya.
Ketua PSSI ini juga mengatakan, kondisi buffer zone saat ini dibandingkan dengan tahun 1971-1987 jauh berbeda. Apalagi, setelah reformasi di tahun 1998, ada banyak kasus lahan yang hilang.
Di sisi lain, Erick memastikan pihaknya akan melakukan langkah jangka panjang dengan melalui pemetaan zona objek vital nasional, hingga adanya rencana relokasi depo ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
"Dua tahun yang lalu, saya sudah bicara dengan PLN, Pertamina, MIND ID, dan PT Pupuk untuk mulai menzonakan agar ini bisa kembali seprti dulu," ungkapnya.
"Kalau tidak mungkin, kita relokasi. Seperti yang didorong 2 tahun lalu dengan memindahkan Plumpang ke Pelindo," lanjut dia.
Sebagai informasi, kebakaran besar di Depo Pertamina Plumpang Koja Jakarta Utara terjadi pada Jumat malam (3/3/2023), tepatnya pukul 20.20 WIB. Adapun lokasi kebakaran sangat dekat dengan pemukiman warga.
Baca juga: Pertamina Minta Maaf Depo Plumpang Terbakar, Janji Tangani Masyarakat Terdampak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.