Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Mantan VP Google mengenai Keterampilan Pelamar Kerja yang Paling Dicari

Kompas.com - 13/03/2023, 08:36 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Mantan Vice President (VP) Google, Claire Hughes Johnson  mengungkapkan, terdapat satu kemampuan yang paling dicari dari para pencari kerja. Namun sayangnya hal itu jarang ditemukan pada kandidat.

“Keterampilan yang saya cari dalam diri kandidat sebelum yang lainnya, adalah kesadaran diri. Tentu, pengalaman dan keterampilan Anda penting, tetapi itu bisa dipelajari. Tapi, ketika seseorang sangat sadar diri, mereka lebih termotivasi untuk belajar karena mereka jujur tentang apa yang perlu mereka kerjakan,” kata Johnson mengutip CNBC, Senin (12/3/2023).

Johnson selama 10 tahun di Google banyak melakukan  wawancara kepada para pelamar ke perusahaan. 

Dia mengatakan, kesadaran diri ini termasuk menjaga hubungan baik dengan kolega dan manajer mereka. Hal ini menurut dia, juga cukup langka.

Baca juga: HRD hingga Sales Marketing Jadi Pekerjaan yang Banyak Dilamar Pencari Kerja di JobStreet

Berdasarkan penelitian, meskipun 95 persen orang mengira mereka sadar diri, hanya 10 persen hingga 15 persen yang benar-benar sadar diri.

“Saya selalu memperhatikan dua kata, terlalu banyak 'saya' adalah tanda bahaya bahwa mereka mungkin tidak rendah hati atau kolaboratif. Sementara jika terlalu banyak 'kita' dapat mengaburkan peran apa yang mereka mainkan dalam situasi tersebut. Harus ada keseimbangan,” ungkap Johnson.

Johnson mengatakan, dirinya mempelajari beberapa hal mengenagi ‘peran khusus’ dari para pelamar kerja.

Dia bilang, jawaban positif dari pelamar yang muncul adalah, seperti 'Itu ide saya, tapi, penghargaan diberikan kepada seluruh tim'. 

Johnson juga bertanya bagaimana rekan mereka menggambarkan mereka. Jika mereka hanya mengatakan hal-hal yang baik, Johnson akan menyelidiki umpan balik konstruktif apa yang telah diterima.

“Lalu saya akan berkata, apa yang telah Anda lakukan untuk terus tumbuh?" untuk memeriksa orientasi mereka terhadap pembelajaran dan peningkatan diri, dan untuk melihat apakah mereka telah menerima umpan balik itu,” kata Johnson.

Johnson mengatakan, terdapat beberapa penilaian yang bisa menjadi acuan dalam menilai, kesadaran diri:

- Anda secara konsisten mendapatkan umpan balik yang tidak Anda setujui. Ini tidak berarti umpan baliknya benar, tetapi itu berarti bahwa cara orang lain memandang Anda berbeda dari cara Anda memandang diri sendiri.

- Anda sering merasa frustrasi dan kesal karena Anda tidak setuju dengan arahan atau keputusan tim Anda.

- Anda merasa lelah di penghujung hari kerja dan tidak tahu alasannya.

- Anda tidak dapat menjelaskan jenis pekerjaan apa yang Anda lakukan dan tidak Anda sukai.

Lalu, bagaimana cara membangun kesadaran diri? Johnson mengatakan, menjadi pribadi yang sadar diri adalah bagaimana Anda memahami, cara kerja yang Anda lakukan, dan apa yang dapat Anda kontribusikan untuk tim Anda, caranya:

- Pahami nilai-nilai Anda.

Mengetahui apa yang penting bagi Anda, apa yang memberi Anda energi, dan apa yang melemahkannya akan membantu Anda memahami cara Anda bekerja. Dengan begitu, Anda akan dapat mengungkapkan nilai Anda dan memahami ketika nilai itu bertentangan satu sama lain, atau dengan nilai-nilai orang lain.

- Identifikasi gaya kerja Anda.

Dengan menghabiskan beberapa minggu untuk menuliskan saat-saat ketika Anda merasa seperti mencapai level baru dalam pekerjaan Anda atau mencapai titik terendah baru. Anda akan mulai melihat pola. Jika Anda kesulitan memercayai insting Anda sendiri, tanyakan kepada seseorang yang penilaiannya Anda hormati.

- Analisis keterampilan dan kemampuan Anda.

Dalam pengaturan wawancara, Anda harus dapat berbicara dengan percaya diri tentang kekuatan dan kelemahan Anda. Untuk memiliki rasa kesadaran diri yang lebih taktis, tanyakan pada diri Anda dua pertanyaan:

“Apa yang dapat Anda lakukan dengan sangat baik? Keterampilan apa yang Anda miliki, dan apa yang perlu Anda kembangkan?”

“Apa kemampuan Anda? Apa yang secara alami Anda kuasai, dan kemampuan apa yang telah Anda peroleh dari waktu ke waktu?”

Eric Yuan, pendiri dan CEO Zoom, memiliki latihan yang intens terkait dengan kesadaran diri. Dia menyisihkan 15 menit untuk berpikir di penghujung hari mengenai dirinya, dan apa yang ia lakukan dengan sangat baik di hari itu.

“Saya bertanya pada diri sendiri: Apa yang telah saya lakukan dengan baik? Apakah saya melakukan kesalahan? Bisakah saya meningkatkan besok? Terkadang saya menulis sesuatu yang penting,” katanya.

Baca juga: Kerap Merugikan Pencari Kerja, Ini 6 Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu

ml

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com