Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menilai kenaikan take rate yang diberlakukan GOTO tidak akan menurunkan jumlah customer, karena perusahaan kompetitor juga melakukan hal yang sama.
“Ketergantungan masyarakat terhadap layanan GOTO sudah sangat besar sehingga kenaikan komisi tidak akan membuat mereka pindah ke layanan lain,” ujar Farras.
Dia mencontohkan, skema biaya baru untuk official store di Tokopedia tidak akan membuat para merchant kembali berjualan secara konvensional.
“Kenaikan komisi juga diberlakukan di marketplace lain sehingga hal ini semakin dianggap wajar,” ujarnya.
Sementara itu, analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam riset terbarunya mengatakan take rate Tokopedia pada tahun ini bisa naik menjadi 4 persen, dibandingkan tahun lalu pada kisaran 3,2 persen.
Gani menilai, hal ini didukung oleh sejumlah langkah monetisasi, seperti kebijakan komisi baru yang berlaku mulai 1 Januari 2023 dan komisi untuk official store yang berlaku mulai Maret 2023.
“Tokopedia dapat mempertahankan pangsa pasar dalam kenaikan tarif ini karena pesaing juga melakukan kenaikan pada tingkat yang sama,” ujar Gani.
Hingga 2022, ekosistem GOTO meliputi 2,7 juta mitra pengemudi, 15,7 juta mitra pedagang, dan 64 juta pengguna bertranskasi tahunan.
GOTO juga mencatat rata-rata 7,5 juta pesanan setiap harinya dengan nilai transaksi bruto Rp 1,6 triliun per hari. Adapun jumlah uang yang berputar di ekosistem GOTO setara 3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) nasional yang mencapai lebih dari Rp 19.000 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.