Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gelar Sosialisasi di Sumbar, BPH Migas Sampaikan Pengaturan dan Prosedur Penyaluran BBM

Kompas.com - 29/03/2023, 10:30 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Abdul Halim menjelaskan, kehadiran pihaknya ke Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), bertujuan untuk mengatur dan mengawasi penyediaan serta distribusi jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT). 

“Kehadiran kami di sini, (juga) merupakan (wujud) dukungan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kabupaten Solok Selatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Hal tersebut Abdul sampaikan dalam kegiatan sosialisasi distribusi JBT bersama anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra sebagai rangkaian kunjungan kerja (kunker) ke Sumbar di Kantor Bupati Solok Selatan, Senin (27/3/2023). 

Selain itu, pria lulusan Universitas Nusa Bangsa ini menyampaikan, konsumen harus mendapatkan Surat Rekomendasi dari pihak terkait saat akan membeli JBT.

Baca juga: Hindari 3 Kesalahan Ini Saat Mencari Surat Rekomendasi Beasiswa

Pihak terkait yang dimaksud, yaitu kepala pemerintah daerah (pemda) atau pejabat lain yang ditunjuk, kepala pelabuhan perikanan, dan lurah atau kepala desa.

"Konsumen tersebut, meliputi usaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), usaha perikanan, pertanian, dan pelayanan umum,” imbuh Abdul saat menyampaikan paparan.

Mengenai kuota JBT, ia mengungkapkan, realisasi kuota JBT Solok Selatan mencapai 21,534 persen hingga Maret 2023.

“Ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Solok Selatan,” tutur Abdul.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Solok Selatan Gelar Tradisi Balimau, Sediakan 12.240 Porsi Makanan Gratis

Upaya nyata wujudkan keadilan sosial

Sementara itu, Yapit Sapta Putra mengatakan, pengaturan penyediaan dan distribusi BBM merupakan salah satu upaya nyata pemerintah untuk mewujudkan dan melaksanakan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Khususnya dalam hal ketersediaan, kemudahan akses, dan keterjangkauan harga BBM. Utamanya, bagi masyarakat konsumen yang membutuhkan),” ujar pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Trisakti itu.

Konsumen tersebut, kata Yapit, yakni nelayan, petani, pelaku UMKM, serta masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Baca juga: PLN Targetkan 31 Pulau 3T di Jatim Teraliri Listrik Akhir 2023

Ia mengungkapkan, pengaturan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi memberikan manfaat dan dampak positif yang signifikan.

"(Manfaat tersebut yaitu) mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan ekonomi domestik, membawa dampak positif bagi perekonomian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Solok Selatan Khairunas berharap kegiatan sosialisasi BPH Migas dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang distribusi JBT.

Tak lupa, ia memberikan sambutan hangat terhadap kehadiran BPH Migas.

"Masyarakat dapat mengetahui secara langsung prosedur dan pengaturan untuk memperolehnya," jelas Khairunas.

Baca juga: Biaya dan Prosedur Melahirkan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Sebagai informasi, kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Selatan Zigo Rolanda, Wakil Bupati (Wabup) Solok Selatan Yulian Efi, Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumatera Barat Narotama Aulia Fazri, Organisasi Perangkat Daerah (Perda) Kabupaten Solok Selatan, serta masyarakat.

Di sela kunjungan tersebut, Abdul dan Yapit bersama Direktorat BBM BPH Migas juga melakukan pengawasan distribusi BBM di beberapa SPBU, yaitu di Kota Padang dan Kabupaten Solok Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com