Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pertemuan Pertama Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Se-ASEAN di Bali

Kompas.com - 01/04/2023, 08:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) 2023 telah selesai dilaksanakan di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (31/3/2023).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dalam pertemuan pertama tersebut, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN telah menyepakati beberapa hal.

"Joint statement (pernyataan bersama) ini mencakup dari inisiatif-inisiatif yang muncul  di sektor keuangan dan kerja sama," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Baca juga: Benang Merah Data Mahfud MD dan Sri Mulyani soal Transaksi Janggal

Sri Mulyani mengatakan, beberapa pernyataan bersama dalam pertemuan tersebut di antaranya yaitu, penyusunan kerja sama antara menteri keuangan dan menteri kesehatan jika terjadi situasi seperti pandemi Covid-19.

"Berusaha menyelesaikan laporan terkait gap assesment dan modalitas untuk pengunanan dari regional financial facilities seperti Covid-19," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan, ada kolaborasi negara ASEAN dalam mendukung UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan dan meningkatkan literasi keuangan.

"Mempromosikan inklusi keuangan digital dan literasi terhadap UMKM di kawasan ASEAN," tuturnya.

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Negara-negara ASEAN Waspadai Potensi Turbulensi Ekonomi


Sri Mulyani mengatakan, kolaborasi ketahanan pangan dengan yang akan fokus pada memberikan dukungan pembiayaan untuk mencapai stabilitas pangan di kawasan ASEAN.

Ia melanjutkan, pertemuan tersebut juga fokus pada kerja sama perdagangan dan investasi termasuk bilateral perpajakan.

"Fokus kerja sama keuangan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi yang termasuk di dalamnya  bilateral perpajakan antara bea bilateral perpajakan antara bea dan otoritas dari perpajakan," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Butuh Rp 4.002 Triliun untuk Kurangi Emisi Karbon hingga 2030

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, pertemuan tersebut juga mendorong agenda penanganan perubahan iklim dan menyiapkan taksonomi fase dua untuk menarik para investor.

"Taksonomi keuangan berkelanjutan ASEAN versi kedua yang merupakan taksonomi pertama di dunia untuk mengakomodasi transisi energi yang diklasifikasikan sebagai aktivitas yang berhak mendapatkan pembiayaan," ucap dia.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Alasan Komponen Tukin dalam THR Masih 50 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com