Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitungan Sandiaga, Piala Dunia U-20 Batal, RI Tekor Rp 3,7 Triliun

Kompas.com - 01/04/2023, 11:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut bahwa Indonesia dirugikan secara finansial hingga triliunan rupiah setelah gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Selain kerugian dari biaya APBN yang sudah telanjur digelontorkan, Indonesia juga dirugikan karena kehilangan momentum dari potensi pergerakan ekonomi jika menghelat event sebesar Piala Dunia U-20.

Ia mencontohkan, dengan menjadi tuan rumah, Indonesia akan kedatangan tambahan turis asing yang berasal dari pemain, official tim, dan pendukung masing-masing negara.

"Target pendapatan berbasis jumlah penonton yang sekitar 2 juta dalam pertandingan-pertandingan yang sudah disusun di enam kota itu," kata Sandiaga, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal, Rp 400 Miliar Ludes untuk Renovasi Stadion

Gelaran Piala Dunia U-20 tetaplah merupakan event besar, meski tentu skalanya tak sebesar Piala Dunia Timnas Senior di Qatar tahun lalu. 

"Total lebih dari 2 juta penonton 2,3 juta penonton dan minimal dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun. Dan ini kerugian yang sangat besar," beber mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Ekonomi juga akan lebih bergerak dari sektor lainnya seperti perhotelan, katering, transportasi, penjualan suvenir, dan sektor pendukung lainnya, terutama di kota-kota tempat penyelenggaraan pertandingan. 

Sementara apabila mengalkulasi kerugian dari sisi pengeluaran APBN, lanjut Sandiaga, nilainya juga sangat fantastis. Biaya terbesar dialokasikan untuk renovasi sejumlah stadion oleh Kementerian PUPR.

Baca juga: Apa yang Membuat Qatar Begitu Kaya Raya?

Belum lagi, dana yang dihabiskan untuk serangkaian kegiatan persiapan dari Kemenpora. PSSI juga mengeluarkan uang tak sedikit untuk persiapan timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20.

"Total kita sedang mengkaji dan sudah keluar hasil kajian awal di mana venue-venue tersebut sudah direnovasi beberapa tahun terakhir, oleh PUPR Kemenpora ini jumlahnya sudah di atas Rp 500 miliar lebih," ujar Sandiaga.

Ia melanjutkan, selain tekor dari sisi materi, Indonesia juga merugi karena lenyapnya kesempatan Timnas Garuda Muda ambil bagian dalam turnamen tersebut.

Timnas Indonesia sendiri lolos otomatis ke Piala Dunia U-20 dengan statusnya sebagai tuan rumah. Hal ini, menurutnya, adalah sebuah kesempatan yang langka.

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

"Tapi yang lebih besar lagi adalah harapan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak muda kita menjadi bagian daripada perhelatan ajang sepak bola yang boleh dibilang mirip-mirip sama ajang FIFA World Cup di Qatar," ungkap Sandiaga.

Biaya renovasi stadion

Untuk diketahui, Kementerian PUPR sendiri sudah menggelontorkan Rp 400 miliar guna merenovasi stadion-stadion agar bisa sesuai dengan standar FIFA.

"Total kebutuhan anggaran renovasi Rp 400 miliar untuk merenovasi stadion dan lapangan agar sesuai dengan regulasi FIFA," kata Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, seperti dikutip Tribunnews.

Anggaran itu termasuk dalam kontrak tahun jamak (MYC) di mana pengalokasiaannya dilakukan pada tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2020, anggaran yang turun sekitar Rp 57 miliar dan sisanya turun pada 2021.

Baca juga: Seperti Apa Kehidupan Ekonomi Warga Palestina?

Renovasi stadion ini juga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 September.

Kementerian yang dipimpin Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memiliki enam tugas di antaranya mengalokasikan anggaran dan merenovasi stadion tempat pertandingan dan latihan Piala Dunia U-20.

Renovasi Stadion Manahan di Surakarta dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.

Sementara stadion maupun lapangan latihan yang ditangani Kementerian PUPR dibagi dalam lima klaster, yakni klaster Palembang terdiri dari Stadion Atletik Jakabaring 1 (Palembang), Lapangan Panahan Jakabaring dan Lapangan Baseball Jakabaring (Palembang).

Lalu, klaster Bandung meliputi Stadion Sidolig (Bandung), Lapangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor (Sumedang), dan Lapangan Jati Padjadjaran (Sumedang).

Baca juga: Penasaran seperti Apa Kondisi Ekonomi Palestina?

Selanjutnya, klaster Surakarta yang mencakup Stadion Sriwedari (Surakarta), Lapangan Kota Barat (Surakarta), Lapangan Banyuanyar (Surakarta), dan Lapangan Sriwaru (Surakarta).

Di klaster Bali ada Stadion I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), Stadion Gelora Trisakti (Badung), Stadion Kompyang Sujana (Denpasar), dan Stadion Gelora Samudra (Badung). Terakhir, ada klaster Surabaya, yaitu Stadion Gelora Bangkalan di Kabupaten Bangkalan.

Ada enam stadion yang awalnya ditunjuk menjadi tuan rumah, yaitu Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatera Selatan) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta).

Berikutnya Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).

Baca juga: Membandingkan Harga Bensin Pertamina Vs Petronas di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com