JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi beras nasional pada periode Januari-April 2023 berpotensi lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, hasil dari jumlah lahan yang meningkat. Namun demikian, hujan berkepanjangan dapat mengancam potensi tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini Indonesia dihadapi oleh hujan berkepanjangan yang merupakan imbas dari perubahan iklim atau climate change. Fenomena ini kemudian berdampak kepada produktivitas pertanian.
"Saat sekarang, tentu (panen padi) ini terganggu oleh climate change, hujan berkepanjangan," kata dia, dalam gelaran Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa 2023, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Perlunya Data Klasterisasi Produksi Padi
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras berpotensi mencapai 23,94 juta ton pada periode Januari-April 2023. Proyeksi itu lebih tinggi dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 23,82 juta ton.
Kenaikan produksi itu merupakan output dari peningkatan lahan produksi padi nasional. BPS mencatat, luas panen padi periode Januari-April 2023 mencapai 4,51 juta hektar, lebih tinggi 93.970 hektar dari periode yang sama tahun lalu.
Akan tetapi, potensi peningkatan produksi itu bisa saja tidak terealiasi. Cuaca tidak menentu imbas dari climate change jadi pemicunya.
"Tahun depan kita harus hati-hati karena tahun depan kekeringan akan lebih panjang atau El Nino," kata Airlangga.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah mendorong peningkatan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan infrastruktur teknologi informasi. Airlangga menyebutkan, sejumlah teknologi yang bisa diadopsi seperti smart farming dan smart irrigation.
"Dengan adanya modernisasi smart farming kita berharap capaian lebih dari 5 ton per hektar secara rata-rata sehingga produksi pertanian, terutama beras lebih dari 31 juta ton," ucapnya.
Baca juga: Kurangi Impor, Menko Airlangga Resmikan Pabrik Bahan Baku Susu di Cikarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.