Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng
Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk

Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng adalah Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk. Sebelumnya adalah Direktur Marketing Telkomtelstra, perusahaan patungan Telkom Indonesia dan Telstra Australia.
Uni Fitri, sapaannya, merupakan Doktor Manajemen Universitas Brawijaya, juga pembicara internasional dan aktif di asosiasi industri seperti ACIOA (ASEAN CIO Association) sebagai Konselor Indonesia.
Saat ini, juga menjabat Wakil Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Co-Founder Indonesia Blockchain Society (IBS), Ketua Umum Indonesia CX Professional (ICXP), Secretary General Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecedasan Artifisial (KORIKA) dan President FAST (Forum Alumni Universitas Telkom) 2021-2025.

Pelatihan Prakerja dan Peningkatan Pendapatan Pekerja

Kompas.com - 18/04/2023, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.”

PENDIDIKAN adalah senjata paling ampuh untuk menaklukkan dunia, kata Nelson Mandela, pemimpin Afrika Selatan yang sangat terkenal.

Kutipan di atas menggambarkan betapa besarnya peran pendidikan untuk kemajuan dunia. Tanpa pendidikan, seseorang tidak akan mampu berpikir kritis dan memberikan ide-ide terbaiknya untuk menyelesaikan berbagai macam problematika di dunia.

Saat ini masyarakat bisa turut berbangga diri karena seiring dengan berkembangnya teknologi dan program-program yang diciptakan pemerintah, Indonesia bisa turut menghasilkan talenta-talenta terbaik yang akan berperan besar dalam kemajuan dunia.

Salah satu program dari pemerintah yang saat ini sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh jutaan masyarakat di Indonesia, adalah Program Kartu Prakerja.

Data terbaru Kementerian Perekonomian, merujuk hasil evaluasi J-PAL SEA 2021 menyatakan, rata-rata pendapatan per bulan penerima pelatihan Prakerja meningkat Rp 122.500 atau lebih tinggi 10 persen dari non-penerima pelatihan.

Ini menjadi bukti manfaat yang dapat diterima oleh alumni peserta prakerja yang selama 3 tahun sudah mencapai hingga 16,4 juta orang.

Jutaan orang ini mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan melalui platform Bukalapak, Tokopedia, Pintar, Kariermu, Siap Kerja (Sisnaker), serta yang penulis kelola di Pijar Mahir.

Selain itu, Program Kartu Prakerja juga bisa membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Alumni Prakerja yang sudah lulus mendapatkan bekal ilmu dan modal untuk membuka usaha sendiri.

Dari tahun 2020 hingga 2022, jumlah pengangguran di Indonesia bahkan berkurang hingga 26 persen. Plus, jumlah produktivitas dan kewirausahaan meningkat hingga 92 persen.

Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah, yaitu menghasilkan pengusaha-pengusaha tangguh dari generasi muda.

Maka itu, melalui edukasi vokasional di Kartu Prakerja, sejatinya tak hanya misi sosial yang diterima masyarakat Indonesia usia produktif.

Lebih jauh dari itu, ini adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan menengah.

Selain mengembangkan kompetensi angkatan kerja, benefit lainnya adalah mendidik masyarakat Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.

Kartu Prakerja picu terciptanya UMKM baru

Data yang penulis himpun menunjukkan, satu contoh bukti nyata dampak Program Kartu Prakerja adalah terciptanya UMKM baru oleh satu peserta Program Kartu Prakerja, yaitu Fina Faradhilla asal Jawa Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com