Meskipun angka partisipasi kerja perempuan di Indonesia masih dinilai rendah, tetapi pertumbuhannya dalam kurun waktu lima tahun ke belakang terpantau mengalami peningkatan secara konsisten.
Dengan bekerja, wanita memiliki akses keuangan untuk memenuhi kebutuhan atau sebagai second pay check (penghasilan tambahan).
Selain itu, Barletta (2007) mengatakan, wanita memutuskan pembelian produk atau jasa, bahkan untuk keperluan perusahaan tempat wanita tersebut bekerja.
Keempat, peran wanita dalam berwirausaha sangat besar dan menjanjikan. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, jumlah pengusaha di Indonesia terus meningkat, secara khusus pengusaha wanita.
Berdasarkan hasil riset Global Entrepreneurship Monitor, jumlah womenpreneur di indonesia mencapai 14 persen dari total penduduk.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 2021, menjelaskan peranan perempuan dalam perekonomian semakin hari makin signifikan.
Pada sektor UMKM sebesar 53,76 persen pelaku usahanya perempuan dan 97 persen pekerjanya pun perempuan. Pada bidang investasi, kontribusi perempuan adalah sebesar 60 persen.
Kelima, Ibu adalah tempat paling awal “belajar konsumen”. Proses belajar konsumen adalah proses di mana sesorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi.
Ibu adalah tempat pertama kali seseorang belajar menjadi konsumen. Melalui Ibu, anak akan belajar mengenai produk yang akan dikonsumsi, merek, loyalitas, dll.
Loyalitas yang diperoleh pada masa kanak-kanak biasanya akan berkembang terus sampai dewasa dan bahkan akan mewariskannya pada anak cucu mereka.
Keenam, Ibu adalah pengendali pembelian dalam keluarga. Barletta (2007) dalam bukunya yang berjudul “Marketing To Woman” mengatakan, wanita memiliki kekuatan pembelian yang melampaui laki- laki.
Wanita memutuskan pembelian produk atau jasa tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk keluarga, bahkan juga untuk keperluan perusahaan tempat wanita tersebut bekerja.
Wanita mengendalikan lebih dari separuh pembelanjaan di dunia. Ibu tidak hanya menentukan apa yang harus dibeli untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarga.
Ketujuh, Ibu adalah pemicu domino effect pembelian. Seorang Ibu tidak hanya mengendalikan pembelian keluarga saja, tetapi lebih jauh lagi dapat memengaruhi pembelian keluarga lain, tetangga dan bahkan orang lain yang lebih luas.
Mengapa wanita bisa memengaruhi pembelian orang lain? Mayoritas wanita, secara psikologis mempunyai kebutuhan untuk berbicara dengan orang lain lebih besar dari pria.