KOMPAS.com - Bagaimana cara menghitung zakat fitrah? Pertanyaan tersebut barang kali cukup sering ditanyakan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. Cara hitung zakat fitrah sendiri sebenarnya cukup mudah.
Sebagai informasi saja, zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang sudah memenuhi syarat. Sama halnya dengan zakat mal, zakat fitrah juga merupakan rukun Islam.
Mengutip laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim.
Selain untuk mensucikan diri setelah melakukan puasa selama sebulan selama Ramadhan, fitrah juga berfungsi sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu.
Selain itu, tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah membagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang dapat dirasakan semuanya termasuk masyarakat miskin yang serba kekurangan.
Baca juga: Lengkap Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal Paling Mendasar
Setidaknya ada dua cara perhitungan zakat fitrah, pertama dengan menggunakan beras atau makanan pokok lainnya. Kedua dengan menggunakan nominal uang apabila ingin membayarnya dengan uang tunai.
Cara perhitungan zakat fitrah di Tanah Air setiap tahunnya menggunakan standar beras 2,5 kilogram atau jika dalam bentuk liter maka setara 3,5 liter.
Jumlah beras sebanyak 2,5 kilogram yang dibayarkan untuk zakat fitrah ini berlaku di seluruh daerah manapun di Indonesia.
Selain itu, dalam aturan yang dikeluarkan Baziz, pembayaran zakat fitrah tak harus dengan beras, tetapi juga bisa menyesuaikan dengan makanan pokok di setiap masing-masing daerah.
Misalnya apabila beberapa daerah di Indonesia Timur makanan pokoknya berupa sagu, maka sah-sah saja menggunakannya sebagai pembayaran zakat. Besarannya pun sama dengan beras, yakni 2,5 kilogram sagu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.