Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Siklus Perputaran Uang Lebaran

Kompas.com - 24/04/2023, 07:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI INDONESIA, puncak peredaran uang dalam periode satu tahun terjadi pada bulan Ramadhan dan Lebaran. Kemudian diikuti pada periode Natal dan Tahun baru.

Menurut Bank Indonesia, periode Ramadhan dan Idul Fitri, rata-rata perputaran adalah 25 persen dalam satu tahun.

Periode peredaran uang tertinggi kedua dalam satu tahun terjadi saat Natal dan Tahun Baru dengan persentase mencapai 20 persen dari total jumlah uang beredar dalam satu tahun.

Jika digabungkan, maka sisa peredaran uang sekitar 55 persen terjadi pada di luar bulan tersebut.

Dengan pola peredaran yang relatif pasti tersebut, maka sebenarnya tidak terlalu sulit mengatur likuditas perekonomian. BI dapat mengetahui kapan penyediaan uang tunai di masyarakat, kapan masuknya kembali uang tunai ke bank dan berapa lama uang tunai beredar dan keluar akan terjadi.

Pengelolaan likuiditas uang juga lebih mudah lagi apabila peredaran uang dalam kendali pemerintah seperti APBN dan APBD bisa dipastikan siklus masuk dan keluar.

Minimal 20 persen lagi bisa dipastikan, sehingga tinggal 25 persen dengan sirkulasi yang tidak dapat diperkirakan secara pasti.

Kepastian siklus peredaran uang akan memudahkan pemantauan inflasi oleh Bank Indonesia. Apalagi, apabila peredaran uang tunai bisa diminimalkan, maka inflasi dapat dikendalikan dengan optimal.

Mutasi dana melalui uang elektronik mudah dideteksi karena semua tercatat dalam sistem perbankan. Bank memberikan catatan realtime mutasi dana rekening nasabah dan memberikan laporan posisi akhir periode.

Karena peningkatan peredaran uang, inflasi Indonesia yang biasanya meningkat di Ramadhan, kecenderungan belum terlihat tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan tingkat inflasi bulanan pada Maret 2023 tercatat 0,18 persen. Inflasi meningkat dibandingkan pada Februari 2023 sebesar 0,16 persen.

Tingkat inflasi bulan Maret 2023 rendah dibandingkan periode Ramadhan tahun sebelumnya. Lebih dari lima tahun terakhir, tingkat inflasi pada periode bulan Ramadhan selalu berada di atas angka 0,4 persen.

Rendahnya tingkat inflasi Ramadhan tahun ini terjadi karena tekanan permintaan dan daya beli masyarakat yang melemah pasca-Covid-19.

Dana Lebaran

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri 2023, BI dan perbankan telah menyiapkan uang tunai Rp 195 triliun. Dana tunai tersebut untuk transaksi periode 27 Maret hingga 20 April 2023.

Jumlah tersebut berarti meningkat 8,22 persen dibanding realisasi tahun 2022. Di bank komersial telah disediakan dana yang siap tarik tunai sewaktu-waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com