Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Inflasi Global, Nestle Naikkan Harga 9,8 Persen Sepanjang Tahun

Kompas.com - 26/04/2023, 08:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan barang konsumen Nestle menaikkan harga sebesar 9,8 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Keputusan perusahaan ini dihubung-hubungkan dengan inflasi biaya yang signifikan.

Dilansir dari CNBC, perusahaan yang berbasis di Swiss ini melaporkan pendapatan penjualan naik 5,6 persen pada tiga bulan pertama 2023 mencapai 23,5 miliar francah Swiss atau senilai 26,49 miliar.

Pendapatan Nestle tersebut setara dengan Rp 395,57 triliun (kurs Rp 14.933).

Namun begitu, perusahaan malah melaporkan penurunan volume penjulan sebesar 0,5 persen

Baca juga: Nestle Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk D4-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Di samping itu, perusahaan telah menaikkan harga sebesar 8,2 persen tahun lalu, dan mencatat volume penjualan naik sebesar 0,1 persen.

Itu terjadi ketika konsumen berjuang dengan harga makanan, kebutuhan dasar rumah tangga, dan lainnya yang jauh lebih tinggi.

Sementara inflasi utama tahun ke tahun telah mendingin menjadi 2,9 persen di Swiss, 6,9 persen di Zona Euro, dan 10,1 di Inggris.

Meskipun demikian, Nestle mengatakan masih melihat pertumbuhan dalam kategori termasuk kisaran Purina PetCare.

Baca juga: Nestle Indonesia Bakal Bangun Pabrik Baru Tahun Depan

 


Produk kopi seperti merek Nescafe, Nespresso, dan Starbucks di rumah mengalami pertumbuhan satu digit yang tinggi.

Sementara penjualan kembang gula, yang meliputi KitKat, Smarties, Milky Bar, dan Quality Street, tumbuh dalam dua digit.

CEO Nestle Mark Schneider mengatakan, upaya optimalisasi portofolio dan penetapan harga yang bertanggung jawab membantu mengimbangi tekanan yang sedang berlangsung dari inflasi biaya selama dua tahun belakangan.

Sebenarnya, kebanyakan perusahaan barang konsumen memang telah menaikkan harga secara menyeluruh.

Januari lalu, CEO Unilever Alan Jope mengatakan, perusahaan telah melihat tekanan biaya input yang luar biasa di berbagai bidang termasuk pertanian, produk turunan petrokimia, energi, transportasi, dan logistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com