Sementara itu, Ekonom Gedung Putih memperingatkan, gagal bayar utang yang berlarut-larut akan mengakibatkan hilangnya lebih dari 8,3 juta pekerjaan dan memangkas setengah pasar saham Amerika Serikat.
Hal tersebut dapat menurunkan PDB sebesar 6,1 poin persentase dan membuat pasar saham ambruk hampir setengahnya.
Tak hanya itu, tingkat pengangguran dalam situasi itu akan melonjak lima poin persentase.
Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih dalam sebuah proyeksi baru memperjelas pertaruhan besar di balik potensi pelanggaran plafon utang.
"Kegagalan yang berlarut-larut kemungkinan akan menyebabkan kerusakan parah pada ekonomi, dengan pertumbuhan pekerjaan berayun dari laju kenaikan yang kuat saat ini menjadi kerugian yang berjumlah jutaan," kata para ekonom Gedung Putih, dilansir dari CNN, Kamis (4/5/2023).
Sebagai informasi, pagu utang AS saat ini disebut telah mencapai batas atau senilai 31,4 triliun dollar AS. Angka tersebut setara dengan lebih kurang Rp 461.000 triliun (kurs Rp 15.000).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.