Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Merah Pagi Ini, Rupiah Lanjut Menguat

Kompas.com - 05/05/2023, 10:05 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (5/5/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang Garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.15 WIB, IHSG berada pada level 6.795,63 atau turun 48,39 poin (0,71 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.844,02.

Sebanyak 168 saham melaju di zona hijau dan 237 saham di zona merah. Sedangkan 197 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 1,8 miliar saham.

Baca juga: Pahami, Ini Cara Membaca IHSG

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas di zona merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,3 persen (10,03 poin) di level 3.340,43, dan Strait Times terkoreksi 0,09 persen (2,71 poin) pada posisi 3.266,47. Sementara itu, Hang Seng Hongkong melaju di level 20.137,34 atau naik 0,93 persen (184,6 poin).

Pada penutupan perdagangan Kamis, Wall Street berakhir merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 286,5 poin, atau 0,86 persen (286,5 poin), menjadi 33.127,74. S&P 500 melemah 0,72 persen (29,53 poin) pada 4.061,22. Sementara Nasdaq terkoreksi 0,49 persen (58,93 poin) menjadi 11.966,40.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, sentimen Fed rate berhasil diantisipasi pasar dan oleh karena itu IHSG tidak pernah mengalami window dressing sejak awal tahun. Tekanan IHSG yang terbesar saat ini berada pada sektor pertambangan, baik karena efek dividend trap, maupun karena rotasi ini.

“Mengingat sektor pertambangan khususnya batu bara sudah menguat sejak tahun 2021 sehingga wajar jika sekarang terjadi pelemahan, kondisi yang sama terjadi pada saham-saham bank digital. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.774 – 6.856,” kata William.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah Pasca-kenaikan Suku Bunga The Fed, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

 


Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.671 per dollar AS, atau naik 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.465 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sinyal jeda kenaikan suku bunga Bank Sentral masih menjadi sentimen pergerakan rupiah hari ini. Jeda ini memberikan dorongan bagi pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset berisiko termasuk rupiah.

“Rupiah masih berpotensi menguat hari ini terhadap dollar AS. Potensi penguatan ke arah Rp 14.600 per dollar AS dengan resisten di kisaran Rp 14.750 per dollar AS. Dari dalam negri, data PDB kuartal pertama bisa menjadi boosting untuk rupiah bila hasilnya lebih bagus dari ekspektasi atau masih di kisaran 5 persen,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com