Jika tidak setuju dengan pandangan Friedman tentang inflasi, kita dapat mencari pandangan ekonom terkenal lainnya seperti Paul Samuelson, Susan Athey, Paul Krugman, Tyler Cowen, atau Alex Tabarrok.
Saat tidak yakin atau tidak hafal siapa yang menjadi ahli yang relevan, tidak perlu khawatir, kita dapat bertanya pada GPT dan meminta rekomendasi ahli terpintar dalam bidang yang ingin kita ketahui.
Namun, kita harus berhati-hati dalam memperkenalkan nama-nama yang akan dikutip agar tidak mengalihkan perhatian GPT pada informasi yang tidak relevan atau kurang cerdas.
Sebaiknya kita memperkenalkan informasi yang spesifik dan relevan agar mendapatkan jawaban terbaik.
5. Mintalah perbandingan dan kontradiksi
Jika kita meminta GPT untuk membandingkan dan menunjukkan perbedaan dari dua doktrin, biasanya GPT akan memberikan analisis dengan sangat baik.
Misalnya, "bandingkan dan kontraskan pandangan Milton Friedman dan Paul Krugman tentang perangkap likuiditas" biasanya akan lebih baik daripada sekadar bertanya dengan "apa itu perangkap likuiditas?", meskipun Friedman dan Krugman bukanlah fokus utama kita.
Namun dengan menyebut doktrin, aliran, atau mazhab tertentu, jawaban ChatGPT akan semakin kaya dan memberi ruang untuk memilih lebih banyak jawaban. Jika terlalu banyak daftar jawabannya, tinggal minta saja rangkumannya.
Artikel ini didedikasikan untuk menjawab kekhawatiran hilangnya budaya akademis dengan kehadiran chatbot seperti ChatGPT.
Untuk beberapa trik lainnya akan saya bagi dalam beberapa bagian untuk memudahkan dalam membaca dan mempelajarinya.
Intinya adalah ChatGPT masih bisa diajak berkompromi dan tidak menghapus budaya akademis begitu saja.
Anggap saja saat berinterkasi dengan ChatGPT seperti sebuah perpustakaan yang di dalamnya kita masih mencari sumber referensi asli, mencari karya tulis para pakar, bersikap kritis, dan bertanggung jawab dengan semua kutipan.
ChatGPT tidak akan menghilangkan budaya akademis selama dipergunakan secara bijak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.