JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membuka operasional 434 kantor cabang se-Indonesia di akhir pekan ini, 13-14 Mei 2023, lantaran pada 8-11 Mei lalu layanan BSI semat mengalami gangguan akibat serangan siber.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, layanan yang diberikan antara lain layanan transaksi tarik dan setor, layanan pemindahbukuan.
Selain membuka kantor cabang untuk melayani kebutuhan perbankan nasabah, BSI juga membuka operasional pada akhir pekan ini untuk layanan customer care.
Terakhir, layanan yang dapat juga dilakukan oleh nasabah melalui kantor cabang BSI pada akhir pekan ini yakni penyetoran, khusus untuk nasabah institusi dan mitra bayar.
"BSI membuka kegiatan operasional di luar hari kerja atau pada hari libur agar nasabah mendapatkan layanan yang dibutuhkannya," ujar Hery dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/5/2023).
Dia menuturkan, kantor-kantor cabang yang membuka layanan pada akhir pekan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti di sekitar Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung di Sumatera.
Kemudian, di sejumlah kantor cabang di sekitar Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya di Pulau Jawa. Tidak ketinggalan sejumlah daerah di Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua.
Selengkapnya, daftar kantor cabang yang membuka layanan pada akhir pekan dapat diketahui nasabah melalui BSI Call 14040.
Baca juga: Dirut BSI Pastikan Tak Ada Rush Money Imbas Layanan Error 4 Hari
Sebagai informasi, selama 4 hari sistem BSI mengalami serangan siber sehingga layanan perbankan BSI di kantor cabang, ATM, dan BSI Mobile tidak dapat diakses.
Pihak BSI menemukan adanya dugaan serangan siber yang menyebabkan gangguan pada layanan BSI. Oleh sebab itu, perseroan melakukan evaluasi dan temporary switch off terhadap sejumlah layanannya.
Meski begitu, terkait kepastian serangan siber masih perlu dilakukan penelusuran. Sebab, diperlukan pembuktian melalui audit dan digital forensik.
BSI pun terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), pemegang saham, dan lembaga pemerintah lainnya.
Baca juga: Marak Pembobolan, OJK Imbau Pelaku IKNB Amankan Data Nasabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.