Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pertamina Bertahan Saat "Gelombang" Kendaraan Listrik Tiba

Kompas.com - 22/05/2023, 20:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyiapkan strategi agar kinerja perusahaan minyak dan gas tersebut tetap terjaga di tengah meningkatnya penggunaan kendaraan listrik.

Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman mengatakan, penggunaan kendaraan listrik ke depannya memang akan sangat agresif.

Hal itu seiring dengan upaya pemerintah menggenjot penggunaan kendaraan listrik melalui pemberian subsidi dan insentif pada pembelian motor dan mobil listrik.

Baca juga: Gobel Kritik Jokowi: Subsidi Mobil Listrik Untungkan Pengusaha Kaya

Meski begitu, ia meyakini bertambahnya penggunaan kendaraan listrik tak akan menggerus keuangan perusahaan secara signifikan. Terlebih, saat ini pengguna kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) masih sangat banyak.

"Mungkin motor listrik saat ini yang ada di jalanan itu hanya 40.000-45.000 unit, motor biasa yang ada di Indonesia ada 130 juta," ujar Fadli dalam acara Green Economy Forum di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5/2023).

"Jadi bayangkan dampaknya, kalau misalkan mencoba dorong 1 juta (unit motor listrik per tahun) itu mungkin menggerus revenue (pendapatan)-nya Pertamina enggak banyak dalam 2030-2040," lanjutnya.

Baca juga: Shell Punya 9 Unit SPKLU, Ini Lokasi dan Biaya Isi Baterai Mobil Listrik


Fadli menuturkan, Pertamina juga telah menyiapkan sejumlah skenario dalam menjalankan bisnisnya sesuai perkembangan tren penggunaan energi bahan bakar. Strategi pertama yakni memastikan bahwa ketahanan energi nasional tetap tercapai.

"Kedua, selain ketahanan energi tercapai, Pertamina juga harus tetap profit, karena kan tugas BUMN itu memberikan keuntungan dan agent of development," katanya.

Dia mencontohkan, dari sisi hilir, upaya yang dilakukan yakni dengan melakukan adaptasi dalam bisnis bahan bakar, seperti yang dilakukan untuk solar yang kini mengandung bahan bakar nabati.

Baca juga: Dapat Insentif, Penjualan Mobil Listrik Naik 44 Persen

"Solar atau diesel itu sudah mengandung bio saat ini. Ada B30 dan akan ke B35, serta akan meningkat secara bertahap. Pada gasoline juga akan menambah elemen bio," ucap dia.

Sementara dari hulu, Pertamina terus mengembangkan kilang-kilang yang dapat mendukung produksi biofuel. Contohnya, seperti pada kilang minyak di Cilacap maupun Plaju yang tengah dipersiapkan Pertamina.

"Jadi kami benar-benar serius, yang artinya investasi yang kami coba canangkan di sini itu mencapai ratusan miliar dollar sampai 2050 mendatang," tutup Fadli.

Baca juga: Luhut Jawab Kritikan Anies Terkait Program Subsidi Mobil Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com