Keempat, walaupun pasar anak sekolah menjadi sasaran utama, keberadaan pusat bisnis terutama UKM di sekitar kompleks perumahan tidak luput dari sasaran.
Kebutuhan alat tulis kantor (ATK) juga menjadi pasar yang cukup menarik. Toko buku ini pun mencoba memenuhi kebutuhan itu.
Terakhir, pelayanan dari karyawan toko buku kecil ini tidak luput dari perhatian. Bagaimanapun juga walau toko buku menjual produk berwujud, namun layanan yang diberikan dari karyawan tidak boleh diabaikan.
Pada zaman yang didominasi oleh media sosial sebagai sarana berekspresi, layanan yang buruk atau pendekatan yang kurang humanis, dapat dengan seketika menjadi viral.
Pendekatan yang bersahabat bisa menjadi daya tarik pengunjung untuk datang dan datang lagi. Apalagi anak sekolah yang umumnya ingin dilayani dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Menjual pengalaman (experience) menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan.
Bisnis toko buku tampaknya akan bernasib sama dengan toko kaset, cd, vcd, dvd atau rental video yang telah punah, juga penerbit buku yang satu-per satu mulai tutup.
Kemajuan teknologi yang mendorong perubahan perilaku konsumen menjadi pemicu. Sebuah fakta yang tidak dapat dihindari.
Namun di balik kesulitan biasanya selalu ada saja peluang baru muncul. Ketika toko kaset tutup, muncul pecinta produk retro yang justru mencari produk jadul ini.
E-book tetap menjadi peluang menarik di sejumlah lembaga pendidikan. Pameran buku pun tetap memiliki segmen khusus yang tidak ada habisnya.
Kondisi terkini memaksa bisnis toko buku mengubah model bisnis yang diusungnya. Jeli memanfaatkan ceruk pasar baru dan lebih fleksibel mengubah konsep bisnis yang konvensional.
Langkah ini sepertinya terlambat karena kecenderungan perubahan telah terjadi lama. Di saat lingkungan bisnis telah berubah drastis, menjalankan strategi lama menjadi tidak realistis, kecuali memilih tutup untuk selamanya.
Senjakala bisnis toko buku sungguh tidak terelakkan lagi.
*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.