JAKARTA, KOMPAS.com - Saham emiten panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), bergerak cenderung menguat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pada penutupan perdagangan Selasa (6/6/2023), saham anak usaha PT Pertamina (Persero) itu menyentuh level tertinggi atau all time high (ATH).
Dilansir dari data RTI, saham Pertamina Geothermal Energy ditutup di harga Rp 925 per saham pada perdagangan Selasa kemarin. Ini menjadi harga tertinggi sejak perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari lalu.
Adapun pada perdagangan Rabu (7/6/2023) hari ini, saham PGEO terpantau bergerak fluktuatif. Hingga pukul 14.00 WIB, saham PGEO bergerak pada rentang Rp 920-Rp 930 per saham.
Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih Rp 715,4 Miliar di Kuartal I-2023
Penguatan harga saham Pertamina Geothermal Energy terjadi setelah manajemen perseroan mengumumkan rencana pembagian dividen senilai 100 juta dollar AS. Total dividen tersebut termasuk dividen interim sebesar 70 juta dollar AS yang telah dibayarkan pada 27 Januari lalu.
Sementara sisanya, yakni 30 juta dollar AS akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya pada tanggal pencatatan.
Pembagian dividen tersebut merupakan hasil dari kinerja keuangan perusahaan yang positif pada tahun lalu. Tercatat pada 2022, PGEO membukukan laba bersih sebesar 127,32 juta dollar AS, meningkat 49,68 persen secara tahunan. Pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan usaha yang meningkat menjadi 386,07 juta dollar AS.
Baca juga: Melihat Kinerja Keuangan Pertamina Geothermal Energy yang Bakal IPO
"Kinerja PGEO sejauh ini memang profitable dan jika melihat kenaikan harga saham biasanya investor mengakumulasi saham sebelum RUPST dengan melihat adanya pembagian dividen," ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, kepada wartawan, dikutip pada Rabu (7/6/2023).
Selain itu, terdapat sentimen positif dari keputusan perombakan jajaran manajemen perusahaan. Dalam pergelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), pemegang saham telah menyepakati pengangkatan Julfi Hadi sebagai direktur utama perseroan, menggantikan Ahmad Yuniarto.
Julfi bukan merupakan nama baru dalam industri panas bumi nasional. Sebelumnya, Julfi menjabat sebagai presiden direktur PT Medco Cahaya Geothermal, anak usaha PT Medco Power Indonesia.
Dalam jajaran komisaris, terdapat pergantian komisaris independen dari semula dijabat Samsul Hidayat menjadi Sujit S. Parhar. Selain itu, Dannif Danusaputro yang menjabat sebgai direktur utama PT Pertamina Power Indonesia didapuk sebagai komisaris Pertamina Geothermal Energy.
Baca juga: HSBC Sebut Ada Pertumbuhan Permintaan Kredit di Tengah Tahun Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.