Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Bahasa Indonesia, Para Bos Smelter Kena Tegur DPR Saat Rapat

Kompas.com - 09/06/2023, 07:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan para bos perusahaan smelter nikel yang mayoritas dari China untuk membahas tata kelola niaga nikel di Indonesia pada Kamis (8/6/2023) kemarin.

Rapat itu turut melibatkan Plt Direktur Jenderal Minerba (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Muhammad Wafid dan Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Taufik Bawazierdan.

Saat rapat dimulai, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno yang menjadi pimpinan rapat meminta masing-masing bos smelter untuk memperkenalkan diri dan perusahaannya secara singkat.

Namun, ternyata banyak bos smelter yang tidak bisa hadir, sementara para bos smelter yang hadir pun kebanyakan tidak bisa berbahasa Indonesia.

Beberapa direktur utama (dirut) perusahaan yang memang merupakan warga negara asing (WNA), pada akhirnya memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin.

Baca juga: Menteri ESDM: Ada 7 Proyek Smelter Bauksit yang Masih Berupa Tanah Lapang

Mendengar penggunaan bahasa asing tersebut, Eddy pun memprotes sebab dalam rapat resmi parlemen memang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia.

"Ini adalah sidang parlemen resmi dan semua sidang parlemen dilakukan dalam bahasa Indonesia. Ini adalah aturan," ujarnya.

"Jadi Anda harus diwakili oleh seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia. Kami akan menunggu presentasi Anda jadi harap orang (penerjemah) Anda hadir di ruangan ini," tegas Eddy.

Alhasil, para dirut perusahaan smelter nikel yang memang merupakan WNA tersebut akhirnya ditemani penerjemah atau manajer komunikasi perusahaan saat menyampaikan pemaparan mereka.

Baca juga: Kemenaker Harap Industri Smelter Jadi Industri Bermartabat

Di sisi lain, Komisi VII DPR RI juga mengeluhkan banyaknya bos perusahaan smelter nikel yang tidak hadir dalam rapat.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com