Pengetatan manajemen risiko sangatlah dibutuhkan dalam kondisi pasar keuangan yang berfluktuasi, terutama risiko pasar. Melihat perkembangan pasar sepanjang tahun ini, Bahana lebih memilih untuk memperbesar alokasi aset pada surat berharga dari pada saham sejak kuartal pertama.
Strategi ini terbukti mampu mencatat kinerja positif, tercermin dari indeks IBPA surat utang negara (SUN) telah mencapai 5,57 persen hingga akhir Mei, dibanding kinerja saham yang tercatat negatif 0,45 persen sudah termasuk dividen.
Mencermati kestabilan rupiah dan 7-day repo rate yang lebih tinggi dari inflasi tahunan, sebetulnya BI punya peluang menurunkan bunga. Namun BI kemungkinan lebih leluasa menurunkan bunga setelah penurunan the Fed. Ruang moneter yang lebih akomodatif dapat dilakukan BI melalui kebijakan macroprudential seperti penurunan giro wajib minimum.
‘’Kedepan potensi penguatan saham semakin terbuka, setelah terjadinya rally di pasar obligasi. Yield yang lebih rendah akan menurunkan risk free rate sehingga meningkatkan valuasi saham,” tegas Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.