Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah dan IHSG Ditutup di Zona Merah

Kompas.com - 19/06/2023, 16:28 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Senin (19/6/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG berada pada level 6.686,05 atau turun 12,48 poin (0,19 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.698,54.

Sementara itu, terdapat 254 saham yang hijau, 269 saham merah dan 218 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 7,4 triliun dengan volume 18 miliar saham.

Baca juga: Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah

Top losers yang menekan IHSG yaitu, Indosat (ISAT) yang ambles 7,9 persen pada level Rp 8.375 per saham. Kemudian, BFI Finance (BFIN) di level Rp 1.385 per saham atau turun 6,4 persen. Sementara itu, Mitra Adiperkasa (MAPI) berada pada posisi Rp 1.750 per saham atau terkoreksi 2,7 persen.

Top gainers antara lain, Allo Bank (BBHI) yang melonjak 10,9 persen di level Rp 1.820 per saham. Kemudian, Wismilak Inti Makmur pada level Rp 1.410 per saham atau menguat 7,2 persen. Sementara itu, Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) pada level Rp 8.175 per saham atau naik 2,8 persen.

Baca juga: IHSG Sepekan Tumbuh 0,07 Persen, Kapitalisasi Pasar Melonjak jadi Rp 9.506 Triliun


Bursa Asia ditutup melemah dimana Nikkei turun 1 persen (335,7 poin) pada level 33.370,39, Hang Seng Hongkong pada posisi 19.912,89 atau melemah 0,6 persen (127,4 poin), Shanghai Komposit di posisi 3.255,81 atau melemah 0,5 persen (17,5 poin), dan Strait Times di level 3.239 atau terkoreksi 0,6 persen (20 poin).

Di awal perdagangan, bursa Eropa juga merah dengan penurunan FTSE 0,4 persen (33,8 poin) pada level 7.608,89, dan GDAXI di posisi 16.260,91 atau terkoreksi 0,59 persen (96,72 poin).

Berdasarkan Bloomberg, rupiah sore ini juga ditutup melemah. Pukul 14.51 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.994 per dollar AS atau turun 54 poin (0,36 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.940 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com