Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INA Ambil Alih Jalan Tol Medan-Binjai dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dari Hutama Karya

Kompas.com - 13/07/2023, 16:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaannya, PT Swarna Investasi Indonesia (Swarna) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (Abhinaya) telah mengambil alih dua Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) senilai Rp 20,5 triliun dari PT Hutama Karya (Persero).

Kedua ruas JTTS tersebut yaitu Tol Medan-Binjai yang memiliki panjang 17 kilometer dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer.

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dengan adanya pengambilalihan ini diharapkan Hutama Karya dapat berkinerja semakin baik ke depannya.

"Kerja sama Hutama Karya dengan INA ini berkontribusi dalam beberapa hal. Pertama tentunya bagaimana kita melakukan recycling asset yang memberikan ruang bagi HK untuk menyelesaikan tol-tol selanjutnya," ujarnya saat acara Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi antara PT Hutama Karya dengan INA di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Dua Proyek Tol Waskita Dialihkan ke Hutama Karya

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harso menjelaskan, proses penyelesaian transaksi investasi kedua jalan tol ini berlangsung selama 2 tahun sejak 2021.

Dia bilang, dana hasil penjualan tol ini akan digunakan untuk operasional perusahaan. Selain itu juga agar perusahaan dapat melanjutkan program pembangunan infrastruktur lainnya, khususnya penyelesaian proyek-proyek JTTS.

"Dana penggunaan aset dari INA ini akan kami gunakan untuk menurunkan pinjaman dengan demikiian akan meningkatkan leverage perusahaan dan probabilitas. Kemudian program aset recycle ini akan kami teruskan sehingga kita bisa bangun tol di Sumatera dengan cara kita putar dari hasil pembangunan yang sudah ada," ucap Budi Harso.

Baca juga: Bidik Proyek Ekonomi Berkelanjutan, INA Gandeng Investment Fund for Developing Countries

Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah berharap ini dapat membawa beberapa manfaat besar bagi Indonesia lantaran pembiayaan ini bersifat ekuitas dan bukan utang.

"Kami berharap ini juga dapat membantu membangun infrastruktur jalan di pulau Sumatera, sebagai pulau yang sangat penting di Indonesia dan memberikan preseden yang baik untuk investor untuk berinvestasi di Jalan Tol di luar Jawa," kata Ridha.

Sebagai informasi, transaksi ini didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai pemberi pinjaman tunggal untuk refinancing. Struktur pembiayaan ini mengandalkan kekuatan dari aset jalan tol.

Selain itu, transaksi ini juga turut didukung oleh Rothschild & Co yang bertindak sebagai Penasihat Keuangan Indonesia Investment Authority (INA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com