Prudential Tingkatkan Literasi Keuangan dengan Permainan ChaChing Money Adventures

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan permainan edukatid berbasis laman bernama Cha-Ching Money Adventures.

Diperkenalkan pertama kali secara global pada 2022, Cha-Ching Money Adventures sekarang ada dalam versi bahasa Indonesia. Permainan ini memiliki rangkaian permainan interaktif untuk membantu anak usia 7-12 tahun cerdas membuat keputusan finansial.

President Director Prudential Indonesia Michellina L. Triwardhany mengatakan, pengetahuan tentang keuangan adalah kemampuan dasar yang perlu diajarkan sejak dini pada anak-anak.

"Kami berharap upaya untuk mengedukasi anak-anak Indonesia akan pengetahuan finansial dapat menjadi alat yang dibutuhkan agar mereka menjadi generasi sukses dan sejahtera," ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Tiga Produk PAYDI Baru Prudential Bidik Nasabah Kaya Perbankan

Sementara itu, Executive Director Prudence Foundation Marc Fancy menjabarkan, Cha-Ching diperkenalkan pertama pada 2013 di Cartoon Episodes, Cartoon Network.

Cha-Ching diluncurkan oleh Prudence Foundation bekerja sama dengan JA Asia Pacific.

"Ini adalah sebuah program yang memungkinkan para guru memberikan edukasi finansial secara terstruktur di kelas. Di seluruh Asia dan Afrika, Cha-Ching telah dijalankan di 15 negara dan mengedukasi 1,2 juta anak-anak." imbuh dia.

Ia memerinci, Cha-Ching Money Adventures dapat membantu anak merancang tujuan keuangan dan membuat keputusan finansial yang bijaksana.

Baca juga: Prudential: Aturan OJK Tidak Menghambat Penjualan Produk Unit Link

Dalam Cha-Ching Money Adventures ada empat konsep dasar keuangan yang diajarkan dalam kurikulum Cha-Ching, yaitu memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend), dan menyumbangkan (donate).

Bekerja sama dengan para pendidik, sekolah, dan pemerintah, kurikulum Cha-Ching disebut telah mendidik lebih dari 470.000 murid dan melatih lebih dari 15.000 guru di 8.000 sekolah sejak diperkenalkan pada 2017 di Indonesia.