Pewawancara seharusnya tidak perlu meminta kamu untuk mengulang jawaban atau bersusah payah mendengar apa yang kamu katakan. Jika perlu, berlatihlah beberapa pertanyaan dengan seorang teman atau rekam jawaban wawancara kerja kamu di ponsel untuk mendengar bagaimana kamu terdengar ketika menjawab pertanyaan.
Jika kamu bingung pertanyaan apa sih yang biasa ditanyakan di sesi wawancara, kamu bisa menggunakan layanan simulasi wawancara yang disediakan JobStreet. Di sana, JobStreet menyediakan berbagai pertanyaan tentang perilaku, motivasi, keahlian, dan lain-lain. Bukan itu saja, kamu juga akan mendapatkan tips menjawab pertanyan-pertanyaan tersebut.
Baca juga: Proses Rekrutmen Kerja di AS Capai 44 Hari, Wawancara Bisa 9 Kali
4. Berbicara Negatif tentang Pekerjaan Kamu Sebelumnya
Beberapa pekerjaan kamu di masa lalu mungkin bukan pengalaman yang menyenangkan. Saat mencoba menunjukkan keterampilan dan kelebihan kamu, mungkin secara tidak sengaja kamu membandingkan dan membuat pemimpin perusahaan sebelumnya terlihat negatif.
Apa pun alasan kamu meninggalkan pekerjaan sebelumnya atau saat ini, tetaplah bersikap diplomatis. Kamu tidak ingin calon pemberi kerja menganggap kamu tidak profesional atau suka membeberkan hal buruk soal perusahaan.
Selain itu, hal ini bisa membuat pewawancara meragukan motivasi dan sikap untuk posisi yang kamu lamar.
Jangan panik jika kamu tidak sengaja membahas hal negatif. Usahakan memperbaiki jawaban tersebut dengan menceritakan bagaimana kamu mencoba mengerti dari sisi perusahaan lama atau atasan. Hal ini menunjukkan para pewawancara bahwa kamu waspada akan kesalahan dan menyadari untuk memperbaiki situasinya.
Cobalah mengatakan bahwa kamu menginginkan tantangan baru atau bahwa kamu ingin menjadi bagian dari perusahaan yang memiliki visi misi. Jawaban-jawaban ini bisa menjadi alasan yang valid dan menunjukkan antusiasme kamu terhadap perusahaan.
Baca juga: 7 Tips Hadapi Wawancara Kerja
5. Tidak Sengaja Berkata Kasar
Sangat penting untuk mengingatkan diri kamu sendiri bahwa wawancara kerja adalah situasi formal dan profesional. Pikirkan apa yang akan kamu katakan atau luangkan waktu sejenak sebelum kamu berbicara akan akan membantu mengurangi kemungkinan umpatan yang tidak disengaja.
Mungkin kamu terbawa suasana dan lupa bahwa kamu sedang dalam wawancara kerja. Hal ini sangat harus dihindari, namun jika ini terjadi, meminta maaf lah dan terus lanjutkan.
Pastikan untuk memasang filter mental kamu untuk menghindari melakukan kesalahan yang sama lagi. Seberapa santai pun pewawancara tersebut, wajib bagi kamu untuk menjaga citra profesional selama wawancara karena kesan pertama sulit dilupakan.
6. Membuat Candaan yang Tidak Dapat Dipahami
Ketika kamu merasa nyaman saat wawancara, mungkin kamu secara mengalir mengeluarkan candaan. Namun, bisa saja pewawancara tidak paham dengan candaan kamu, atau tidak menganggap lelucon itu lucu.
Jika hal ini terjadi, segera alihkan pembicaraan ini dengan mengubah topik pembicaraan dan membicarakan hal lain. Jangan memaksakan candaan itu atau kamu akan membuat situasinya lebih buruk.