Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hybrid Working" Jadi Tren, Persyaratan Kerja Makin Fleksibel

Kompas.com - 18/07/2023, 15:03 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Tren bekerja secara jarak jauh (remote) atau hybrid working semakin digemari pasca pandemi Covid-19. Perusahaan di kota-kota besar di Amerika Serikat (AS) bahkan mendukung tren kerja ini dengan memberikan fleksibilitas bagi karyawannya.

Mengutip CNBC, di tengah badai PHK yang masih membayangi pasar tenaga kerja, model dan sistem pekerjaan masih terus berubah-ubah. Namun, ada satu indikasi yang menunjukkan bahwa segala sesuatu condong kembali ke fleksibilitas pekerja, di mana adanya peningkatan dalam jumlah pekerjaan jarak jauh atau hybrid.

Berdasarkan catatan ManpowerGroup, semua industri menawarkan lebih banyak pekerjaan jarak jauh atau hybrid. Di sektor teknologi, sebanyak 34 persen pekerjaan dilakukan secara hybrid. Pekerjaan dengan sistem hybrid mulai mengalami kenaikan pada Mei lalu, dan hingga Juni pekerjaan hybrid telah mencapai 40 persen.

Baca juga: Wamenaker: Kita Tidak Boleh Melarang TKA Masuk ke RI untuk Bekerja

Sektor lain yang menunjukkan kemajuan besar dalam fleksibilitas pekerjaan jarak jauh termasuk pekerjaan di sektor keuangan, akuntansi, dan asuransi, di mana 36 persen lowongan membolehkan pekerjanya untuk bekerja dari jarak jauh setidaknya untuk beberapa waktu. Pada seluruh lowongan kerja itu, menerapkan aturan untuk pekerjaan jarak jauh atau hybrid .

Secara keseluruhan, minat terhadap pekerjaan jarak jauh tetap kuat meskipun lebih sedikit perusahaan yang menawarkannya. Secara nasional, hanya 11 persen dari lowongan kerja jarak jauh di LinkedIn yang menawarkan pekerjaan hybrid. Namun minat lamaran kerja hybrid mencapai 50 persen dari total lamaran kerja per Mei.

Presiden dan Direktur Komersial ManpowerGroup Becky Frankiewicz mengatakan, sistem baru dalam fleksibilitas pekerja dapat disebabkan oleh paranoia pandemi yang masih ada dalam perekrutan.

Baca juga: Ragam Fasilitas agar ASN Nyaman Bekerja di IKN

Meskipun ada beberapa PHK dalam beberapa bulan terakhir, banyak pemberi kerja mengatakan masih sulit untuk mempekerjakan karyawan dalam ekonomi pasca-pandemi, sehingga bisnis melakukan yang terbaik untuk mempertahankan karyawan mereka yang ada.

“Bisnis telah menaikkan upah untuk menarik pendatang baru, meskipun pertumbuhan upah telah melambat tahun ini karena perusahaan menghadapi potensi penurunan ekonomi,” kata Frankiewicz.

Frankiewicz mengatakan perusahaan mengandalkan janji fleksibilitas yang diharapkan para pekerja dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun pekerja dibayar murah dengan sistem yang memberikan fleksibilitas itu, namun pekerja masih memiliki dampak yang besar.

Baca juga: 3 Soft Skill yang Bisa Tingkatkan Kesuksesan Bekerja

“Pekerja mendapat manfaat dan memiliki lebih dari tambahan pendapatan saat ini. Tapi daya ungkit ini hanya bersifat sementara. Ini adalah hubungan struktural baru antara pemberi kerja dan karyawan, di mana pekerja menyadari nilai mereka,” kata Frankiewicz.

Pekerja dinilai saat ini terlalu berat mengambil peran kerja secara offline, dengan banyaknya aturan kerja di kantor. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki kapasitas dalam mempekerjakan kembali karyawan, sehingga memilih untuk mengambil persyaratan yang lebih fleksibel.

“Bekerja offline, mungkin lebih banyak pekerja yang meminta akomodasi jarak jauh selama musim panas agar mereka dapat bepergian, dan fleksibilitas tersebut dapat meningkat kembali pada musim gugur. Tapi perusahaan tidak perlu melakukan itu, dengan sistem pekerjaan hybrid,” tegas Frankiewicz.

Baca juga: Bekerja Tak Sampai 6 Jam Sehari, Wanita Ini Hasilkan 200 Dollar AS Per Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com