Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sejarah Pelabuhan Boom Baru Palembang

Kompas.com - 19/07/2023, 07:27 WIB
Muhammad Idris

Penulis

 

KOMPAS.com - Pelabuhan Boom Baru adalah salah satu pelabuhan besar di Palembang, Sumatera Selatan. Selain dipakai untuk kapal logistik, pelabuhan ini juga dipergunakan untuk kapal penumpang.

Pelabuhan Boom Baru di Palembang saat ini berada di bawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, sebuah BUMN yang bergerak di bisnis kepelabuhanan.

Dikutip dari laman resmi Pelindo Palembang, Pelabuhan Boom Baru Palembang ini berlokasi di tepian Sungai Musi, jaraknya kurang lebih 108 Kilometer dari muara sungai.

Secara administratif, Pelabuhan Boom Baru masuk dalam wilayah administratif Kota Palembang. Sehingga secara fungsi, pelabuhan ini juga menjadi pendukung Pelabuhan Tanjung Api Api yang berada di Kabupaten Banyuasin.

Baca juga: Info Pelabuhan Roro Kuala Tungkal, Tiket, dan Jadwal Kapal

Sejarah Pelabuhan Boom Baru

Cikal bakal pelabuhan di Palembang sudah ada sejak abad ke-7 sampai abad ke-10 Masehi, tepatnya pada masa keemasan Kerajaan Sriwijaya yang merupakan pusat perdagangan antar-bangsa dan pusat kebudayaan agama Budha di Asia Tenggara.

Pelabuhan di Palembang di era Sriwijaya bukan berada di era Pelabuhan Boom Baru seperti sekarang, namun lokasinya lebih menjorok ke arah hulu atau yang sekarang berada di tepi Sungai Tangga Buntung.

Periode selanjutnya atau berabad-abad kemudian, atau di era Kolonial Belanda, yakni pada tahun 1821 lokasi pelabuhan pindah ke Boom Jati di depan Benteng (dekat Rumah Sakit AK. GANI sekarang).

Kemudian pada tahun 1914, keberadaan pelabuhan di Palembang pindah lagi ke arah hilir yang sekarang disebut Gudang Garam. Barulah pada tahun 1924 lokasi Pelabuhan dipindahkan ke Boom Baru sampai saat ini.

Baca juga: Info Pelabuhan Punggur Batam, Tarif Tiket, dan Jadwal Kapalnya

Penetapan lokasi Pelabuhan Boom Baru Palembang ini lalu ditetapkan secara resmi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1924 dalam Staatblad Nomor 545 tahun 1924.

Sejak 1924 hingga tahun 1942, pelabuhan ini dikelola di bawah Haven Meester hingga diambil alih oleh Jepang saat pendudukan dengan dikelola di bawah Uhno Butai.

Pasca-Indonesia merdeka, pengelolaan Pelabuhan Boom Baru Palembang berpindah ke ALRI dan berikutnya diserahterimakan ke PN Pelabuhan yang nantinya jadi cikal bakal Pelindo.

Pelabuhan Tanjung Carat

Untuk diketahui saja, pemerintah saat ini terus mengembangkan Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin. Ini karena lokasi Pelabuhan Boom Baru di Palembang ada di tengah-tengah kota.

Seiring dengan naiknya lalu lintas kapal dan pendangkalan sungai, membuat Pelabuhan Boom Baru di Palembang tidak cocok untuk bongkar muat kapal-kapal besar.

Baca juga: Info Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tiket, dan Jadwal Kapal

Terlebih banyak sekali komoditas yang dikapalkan dari kawasan Sumatera Selatan seperti batu bara, curah cair, karet, dan pupuk, dan sebagainya.

Nantinya Pelabuhan Boom Baru akan difungsikan sebagai pelabuhan penumpang. Sementara untuk kapal-kapal logistik akan menggunakan Pelabuhan Tanjung Carat.

Jadwal Kapal Pelabuhan Boom Baru

Selain kapal logistik, pelabuhan ini juga melayani kapal penumpang dengan beberapa rute. Paling rutin adalah tujuan Muntok Belitung.

Aktivitas jadwal kapal bersandar di pelabuhan Boom Baru tujuan Palembang menuju Muntok Kabupaten Bangka Barat maupun sebaliknya hanya dilayani dalam tiga hari setiap pekan.

Dikutip dari Tribunnews, kapal yang melayani rute pelabuhan di Palembang menuju ke Belitung adalah Kapal Cepat Bahari EB3B pada setiap pukul 7.30 pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.

Itulah informasi seputar Pelabuhan Boom Baru Palembang. Semoga bermanfaat.

Pelabuhan Boom Baru Palembang nantinya akan digantikan dengan Tanjung Carat. Sementara Pelabuhan Boom Baru di Palembang nantinya hanya diperuntukkan untuk penumpang.Kompas.com/ Aji YK Putra Pelabuhan Boom Baru Palembang nantinya akan digantikan dengan Tanjung Carat. Sementara Pelabuhan Boom Baru di Palembang nantinya hanya diperuntukkan untuk penumpang.

Baca juga: Info Pelabuhan Kariangau, Tiket, dan Jadwal Kapalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com