Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 21/07/2023, 07:55 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Jumat (21/7/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Kamis (20/7/2023) berakhir pada di zona hijau pada level 6.864,18.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova yang mengatakan, IHSG berpeluang menguji kembali resisten cluster 6.912 karena rebound dari garis SMA-10 sebagai support dinamis terdekat. Level support IHSG berada di 6.780-6.800, 6.728 dan 6.671, sementara level resistennya di 6.912, 6.960 dan 6.985.

“Kenaikan di atas 6.912 akan membuka jalan untuk melanjutkan penguatan menuju 6.985 sebagai resisten berikutnya menurut analisis Fibonacci projection. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Hijau

Senada, Founder WH Project William Hartanto mengatakan, pergerakan IHSG bisa diukur dengan trend line, dimana IHSG masih dalam pergerakan menguat.

Investor hanya perlu mengawasi level psikologis 6,800 untuk memastikan bahwa pergerakan IHSG tidak patah tren, setidaknya selama sepekan ini.

“Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.800 – 6.921,” kata William.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

 


Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas, antara lain:

1. WH Project

PWON rekomendasi buy, support 490, resistance 520.

NISP rekomendasi buy, support 1240, resistance 1315.

TUGU rekomendasi buy, support 1270, resistance 1445.

2. BhinaArtha Sekuritas

AMRT rekomendasi buy on weakness, support 2.650, resistance 2.840 - 3.090, target 2.840

INCO rekomendasi buy on weakness, support 6.250, resistance 6.750 - 7.350, target 6.750

INDF rekomendasi buy, support 7.225, resistance 7.500 - 8.000, target 7.500

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com