Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Mencegah Abrasi di Pesisir Indramayu

Kompas.com - 31/07/2023, 17:02 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya mencegah abrasi di pesisir Indramayu terus dilakukan. Terutama oleh Pertamina Gas Operation West Java Area, lantaran wilayah Pantai Rebat di Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, merupakan wilayah operasinya.

Melalui program CSR Perisai Bumi/Kolaborasi Lindungi Negeri, Pertagas WJA berupaya melakukan pencegahan abrasi di wilayah kerjanya.

Menurut Pertagas WJA, abrasi merupakan salah satu masalah yang krusial di sekitar area operasional perusahaan. Apalagi berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), abrasi di Indramayu cukup tinggi dan mengkhawatirkan.

Abrasi yang terjadi di kawasan operasional Pertagas WJA juga berdampak pada tanaman mangrove, rusaknya Pantai Rembat dan kerusakan lainnya.

Baca juga: Pemda Indramayu Usul Pembangunan Pengaman Pantai, Ini Lokasinya

Muhammad Baron, Sekretaris Perusahaan Pertamina Gas mengatakan, pihaknya melakukan langkah mitigasi melalui empat inisiasi program penanggulangan abrasi.

Empat inisiasi tersebut yakni Manajemen Risiko Kebencanaan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pelestarian Area Pesisir, Rintisan Pariwisata Berbasis Kesiapsiagaan Bencana dan Pengamanan Objek Vital Nasional.

Upaya tersebut berhasil meraih penghargaan Platinum kategori Creating Shared Value (CSV) Program pada kompetisi Proving League 2023 yang diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S), beberapa waktu lalu.

"Penghargaan ini dan menjadi penyemangat teman-teman di lapangan menuju PROPER 2023,” jelas Baron, melalui keterangannya, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Mangrove, Benteng Nelayan Halau Abrasi di Pesisir Tanjung Mas Semarang

Abrasi di Pesisir Indramayu

Kondisi abrasi Pantai Rebat di Indramayu sebelum masuknya program CSR Pertagas WJA. DOK. PERTAGAS WJA Kondisi abrasi Pantai Rebat di Indramayu sebelum masuknya program CSR Pertagas WJA.
Sebelumnya, Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, abrasi yang terjadi di pesisir Indramayu, termasuk wilayah Karangsong, sangat tinggi. Dua tahun lalu, sambung Nina, kondisinya sudah parah. Namun kini bencana abrasi itu sudah semakin parah.

Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indramayu mengusulkan sejumlah pembangunan infrastruktur pengaman pantai kepada Kementerian PUPR.

Usulan tersebut disampaikan Pemda Kabupaten Indramayu ketika Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (12/06/2023).

Kementerian PUPR juga telah menerima usulan Pemda Kabupaten Indramayu terkait rencana pembangunan pengaman pantai untuk program tahun 2024. Usulan tersebut yaitu, pembangunan pengaman pantai Desa Lombang sepanjang 800 meter, pengaman Pantai Karangsong, dan penataan Sungai Prajagumiwang.

Baca juga: Resmikan Cold Storage, Menteri KKP Targetkan Indramayu Jadi Sentra Perikanan

"Pengaman pantai dan pemecah ombak ini penting sekali, Alhamdulillah dengan sinergi yang ada mudah-mudahan semua bisa teralisasikan," ujar Bupati Indramayu Nina Agustina, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI selaku Ketua Tim, Roberth Rouw mengatakan, Indramayu memiliki wilayah pesisir pantai yang sangat panjang, mencapai 147 km. Ada yang menjorok maju dan ada yang masuk ke dalam karena abrasi. "Harapannya tentu dengan dibangunnya breakwater akan memberikan manfaat menanggulangi gelombang tinggi yang mengakibatkan abrasi, di satu sisi lain menjadi destinasi wisata," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com