Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Global Masih Tinggi, Imbal Hasil SBN Naik

Kompas.com - 02/08/2023, 14:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) masih berada dalam tren kenaikkan. Penguatan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja pasar SBN masih menunjukkan penguatan hingga pengujung Juli. Tercatat yield SBN benchmark 10 tahun menguat 66 basis poin secara tahun kalender (year to date/ytd) ke level 6,28 persen per 28 Juli.

Bendahara negara menjelaskan, kenaikkan tersebut terjadi seiring dengan lebih sedikitnya penerbitan SBN dari target yang telah ditetapkan. Sampai dengan 28 Juli lalu, nilai SBN yang telah diterbitkan mencapai Rp 529,66 triliun atau baru setara 45,17 persen dari target.

Pemerintah memang berencana memangkas realisasi pembiayaan utang pada tahun 2023. Hal ini seiring dengan masih tingginya penerimaan negara, yang utamanya berasal dari pajak, sehingga pembiayaan anggaran dapat diminimalisir.

Baca juga: Hingga Mei 2023, Penerbitan SBN Tembus 144,5 Triliun

"Besaran target penerbitan SBN dapat disesuaikan dalam hal penerimaan negara masih menunjukkan penguatan lebih lanjut," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers KSSK, Senin (1/8/2023).

Sentimen lain yang mempengaruhi kenaikkan imbal hasil SBN ialah laju inflasi yang terus melambat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, tingkat inflasi secara tahunan berada dalam tren penurunan, di mana pada Juli lalu telah menyentuh level 3,08 persen.

"Selain itu, kinerja perekonomian yang solid dan pasar keuangan domestik yang kondusif mendorong investor asing masuk ke pasar SBN senilai Rp 91,86 triliun secara ytd di tengah volatilitas pasar keuangan global," tutur Sri Mulyani.

Baca juga: Alokasi Dinaikkan, Kemenkeu Targetkan Raup Rp 150 Triliun dari Penerbitan SBN Ritel

Sri Mulyani memastikan, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan menjaga imbal hasil SBN tetap kompetitif. Hal ini dilakukan untuk menjaga biaya pembiayaan utang pemerintah.

"Kita akan menjaga SBN ini yield-nya menjadi lebih kompetitif untuk kemudian cost of fund-nya menjadi lebih baik," ucap dia.

Baca juga: Cerita Belanja di Live Shopping: Banyak Diskon tapi Harus Sabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com