Namun dari banyaknya komponen yang terlibat dalam proyek, sambung Tiko, tidak ada integrator atau penghubung antar-keempat pihak tersebut. Alhasil, setiap komponen bekerja masing-masing tanpa sistem integrator.
Baca juga: Wamen BUMN Buka-bukaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Nyaris Mangkrak
"Di semua proyek besar itu ada sistem integrator, tapi ini enggak ada. Jadi semua komponen proyek itu berjalan liar tanpa ada integrator di tengah," ucap dia.
Senior Manager Humas dan Perwakilan PT INKA Agung Dwi Cahyono menegaskan, pihaknya telah membuat kereta LRT Jabodebek sesuai dengan spesifikasi teknis dari operator LRT Jabodebek yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
"INKA selaku produsen LRT Jabodebek adalah produk yang kami serahkan ke PT KAI telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh PT KAI," ujar Agung saat dikonfirmasi Kompas.com.
Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai spesifikasi sistem LRT Jabodebek yang dikomplain oleh Siemens.
Baca juga: Berapa Biaya Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Per Kilometernya?
(Penulis: Yohanna Artha Uly, Isna Rifka | Editor: Erlangga Djumena, Akhdi Martin Pertama, Yoga Sukmana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.