Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tanda Tangani MoU, KJG dan BAND Siap Perluas Pasar Konsumen Gas di Jateng dan Jatim

Kompas.com - 04/08/2023, 09:45 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) yang berafiliasi dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Bahtera Andalan Gas (BAND) tentang Pemanfaatan Kapasitas Pipa Gas Bumi. 

Dengan kerja sama itu, KJG akan bertindak sebagai transporter. Sementara BAND akan menjadi calon shipper ketiga dari KJG setelah PGN dan Pertamina. BAND sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan niaga gas bumi, salah satunya compressed natural gas (CNG).

BAND akan memanfaatkan sebagian kapasitas Pipa KJG untuk mendukung kegiatan usaha di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), terutama dalam memasarkan gas ke existing market BAND dengan sumber Lapangan Kepodang. 

Direktur KJG R Mohamad Edwin berharap, kerja sama itu dapat direalisasikan dalam waktu dekat. 

Baca juga: Hadapi Tantangan Bisnis, PGN Optimalkan Kontribusi Bisnis Upstream hingga Downstream Migas

“Kami juga sangat mendukung rencana BAND untuk mendapatkan alokasi dari lapangan Kepodang. Yang pasti, BAND tidak perlu khawatir karena saat ini lapangan Kepodang masih dapat diandalkan produksinya dan lapangan-lapangan yang ada disekitarnya,” ujarnya, Rabu (2/8/2023).

Edwin menjelaskan, pipa KJG berada di posisi yang strategis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik dan penggunaan lain di sekitar Jateng.

KJG memastikan penyediaan pipa pengangkutan gas bumi yang akan dimanfaatkan BAND sepanjang lebih kurang KM kilometer (km) dari Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja (WK) Muriah. 

Volume pemakaian gas direncanakan sebesar 3-5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dari WK Muriah.

Baca juga: Dukung Target NZE 2060, PGN Saka Terapkan Dekarbonisasi dalam Operasional Lifting Migas

“Kami selalu menjaga performa pipa dan infrastruktur pendukung untuk penyaluran gas dari WK Muriah,” katanya dalam siaran pers, Jumat (4/8/2023). 

Edwin mengatakan, KJG sebagai transporter gas menyalurkan gas dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke Onshore Receiving Facility (ORF) KJG Tambak Lorok. 

Kemudian, penyaluran itu diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan gas ke Indonesia Power Semarang Power Generator Unit (PGU) sebesar 10–25 billion british thermal unit per day (BBTUD). 

“Kami ingin distribusi gas lebih luas lagi sehingga kami juga siap berpartner dengan berbagai pihak dalam realisasinya,” ujar Edwin.

Di sisi lain, BAND tengah mengajukan permohonan alokasi gas bumi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca juga: PGN-Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Bisnis Biomethane, Amonia, dan Hidrogen

BAND juga melakukan proses pengajuan sebagai pembeli gas kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan pihak-pihak lain di Lapangan Kepodang untuk pelaksanaan proyek.

Direktur BAND Pamiarto Saptosadewo berharap, banyaknya calon-calon pelanggan dapat baru dan meningkatnya permintaan kepada perusahaan serta KJG mampu mendukung pergerakan tersebut. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com