Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Pembangunan Infrastruktur IKN, PGN Terapkan 3 Pilar Energi dalam Utilisasi Gas Bumi

Kompas.com - 12/06/2023, 17:03 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku subholding gas Pertamina mendukung program strategis pemerintah dalam mengembangkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dan penyediaan energi yang bersih di IKN.

Sebagai dukungan nyata, PGN menerapkan kesetimbangan dari Tiga Pilar (Trilema) Energi dalam utilisasi gas bumi di IKN. Dalam kesetimbangan ini, gas bumi memiliki peran sebagai energi transisi menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Trilema Energi tersebut, meliputi Energy Security (secure and reliable), Energy Equity (affordable and available), dan Environmental Sustainability (green and clean).

Dengan prinsip Energy Security, PGN mengelola pasokan energi dalam negeri yang didistribusikan secara luas dan efektif, serta menjaga keandalan infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan.

Baca juga: Pupuk Kaltim Gandeng GOKPL untuk Penuhi Pasokan Gas Bumi di Proyek Pabrik Urea Papua Barat

Kemudian, melalui Energy Equity, PGN ingin menciptakan kemudahan akses dan keterjangkauan pasokan gas bumi untuk masyarakat.

Terakhir, PGN dengan Environmental Sustainability ingin menciptakan pemanfaatan energi gas bumi yang bersih dan ramah lingkungan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengungkapkan, pihaknya akan membangun infrastruktur gas bumi secara bertahap menjadi lima tahapan pada area pengembangan IKN.

“Pembangunan tersebut, berdasarkan tahapan pertumbuhan penduduk yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Masyarakat Bintan Tanam Mangrove

Pernyataan itu disampaikan Achnad dalam puncak acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).

Ia mengungkapkan, pembangunan infrastruktur ditujukan untuk pemenuhan energi sektor komersial dan rumah tangga.

“Pada tahap satu dan dua, pembangunan infrastruktur gas di IKN akan memanfaatkan moda beyond pipeline, yaitu compressed natural gas (CNG) atau liquefied natural gas (LNG) dan disebut dengan skenario bridging,” imbuh Achmad.

Sementara itu, lanjut dia, pada tahap tiga hingga tahap lima, akan menggunakan pipa penyalur dengan sumber gas berasal dari pipa Senipah–Balikpapan sebagai skenario utama.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Pipa Gas dari Aceh ke Jawa Timur Tersambung 2027

PGN merambah wilayah Kaltim

Pada kesempatan tersebut, Achmad mengatakan, PGN telah merambah wilayah Kaltim dalam utilisasi gas bumi, sehingga dalam pengembangannya dapat menjangkau IKN.

“Di wilayah Kaltim, PGN mengelola penyaluran gas secara terintegrasi, meliputi pipa transmisi Senipah-Balikpapan (konstruksi 2022-2023), jaringan gas (jargas) Kota Samarinda, jargas Kabupaten Kutai Kartanegara, jargas Kota Bontang, jargas Kota Balikpapan,” ucapnya.

Kemudian, lanjut Achmad, PGN juga mengelola penyaluran gas meliputi pipa transmisi Tanjung Santan-KM 53-SKG Bontang, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Balikpapan, LNG Filling Station Bontang, dan LNG Retail ke Industri dan komersial yang dimulai pada 2023.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com