Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Dorong Petani Serdang Bedagai Manfaatkan KUR dan Alsintan

Kompas.com - 05/08/2023, 11:58 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut), untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) dan memaksimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Hal ini dapat dilakukan petani sebagai upaya meningkatkan produktivitas.

Hal itu ia sampaikan usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Menghadapi Dampak El Nino bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Sabtu (5/8/2023).

Meski begitu, SYL mengingatkan pemanfaatkan KUR hanya untuk modal kerja. Dengan begitu, para pertani bisa terus berdaya dan tidak bergantung pada bantuan alsintan pemerintah. Apalagi, jika rusak, alat tersebut otomatis tidak lagi digunakan.

“Rusak sedikit pasti tergeletak begitu saja alias mangkrak,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Mentan SYL Ajak Pemda dan Petani Sumut Tingkatkan Indeks Pertanaman

Ia melanjutkan, KUR dapat digunakan sebagai akses permodalan untuk membeli alsinta, yang dapat mempercepat proses tanam dan panen.

Para petani pun tidak perlu khawatir. Sebab, dari satu hektar lahan padi, mereka bisa memanen hingga delapan ton dan menghasilkan Rp 30 juta.

“Jadi, biarkan nanti mesin itu (alsintan) yang akan membayar cicilannya,” ujar SYL dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Ia juga menekankan bahwa el nino bukan alasan bagi petani untuk tidak melakukan tanam. Pasalnya, masih ada sistem irigasi tersedia yang bisa mereka manfaatkan untuk mengairi sawah. Selain itu, mengingat pertanian adalah sektor yang harusnya sustainable.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menambahkan bahwa sumber dana KUR pertanian yang dialokasikan mencapai Rp 100 triliun untuk paket percepatan dan pertanaman.

Baca juga: Program Taxi Alsintan Berikan Dampak Positif bagi Petani di Sumsel

Selain itu, kata Ali, alsintan tidak hanya bisa untuk mengolah lahan, tetapi juga menjadi peluang bisnis berupa taksi alsintan.

“Jadi alat yang dibeli benar-benar maksimal kegunaannya dan menghasilkan untuk membayar cicilan,” katanya.

Ali berharap, ke depan, petani dan pekebun tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah, termasuk dalam pengadaan pupuk dan alsintan. Mereka harus bisa lebih mandiri dan mengoptimalkan sumber yang ada.

Ali juga mengungkapkan bahwa anggaran pertanian kian menurun. Meski begitu, level mekanisasi harus terus naik. Salah satu programnya adalah Taksi Alsintan dengan memanfaatkan dana kredit.

“Usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dan fasilitasi taksi alsintan juga perlu diperkuat agar alsintan makin banyak di lapangan dan dioptimalkan penggunaannya oleh petani,” ucapnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com