Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Pangkas Peringkat Kredit Perbankan AS, Wall Street Ditutup Melemah

Kompas.com - 09/08/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup pada zona merah pada akhir perdagangan Selasa (8/8/2023) waktu setempat. Pergerakan harga saham dibayangi oleh penurunan peringkat kredit perbankan AS oleh lembaga pemeringkat kredit Moody's.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 158,64 poin, atau 0,45 persen menjadi 35.314,49. S&P 500 merosot 0,42 persen dan berakhir pada 4.499,38, yang membawa penurunan indeks bulan ini hampir 2 persen.

Sementara itu Nasdaq terkorekso 0,79 persen menjadi 13.884,32, dan sepanjang Agustus turun 3,2 persen.

Perdagangan hari Selasa merupakan hari negatif kelima dari enam sesi untuk S&P 500 dan Nasdaq. Pada sesi terendah, keduanya turun lebih dari 1 persen.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Berakhir di Zona Merah

 

Meskipun ketiga indeks menutup poin terendah masing-masing di sesi tersebut, tidak ada yang menembus wilayah positif.

Saham-saham di sektor perbankan mengalami penurunan secara luas setelah Moody's menurunkan peringkat kredit beberapa bank regional, termasuk M&T Bank dan Pinnacle Financial.

Hal ini mempertimbangkan aspek risiko simpanan, potensi resesi dan kesulitan portofolio real estate komersial. Agen kredit juga tengah mencermati kemungkinan penurunan peringkat Bank of N.Y. Mellon dan State Street.

Sementara itu, saham-saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing turun sekitar 2,1 persen dan 0,6 pedsen. SPDR S&P Bank ETF (KBE) melemah 1,3 persen. Sementara itu, ETF bank regional kehilangan 28 persen pada bulan Maret di tengah kegagalan Silicon Valley Bank, dan harga saham M&T Bank berakhir lebih rendah 1,5 persen.

Baca juga: Bantah Punya Utang Rp 4,6 Triliun, Ini Penjelasan ITDC

“Memiliki peringkat kredit yang baik bukanlah pilihan, karena mereka membutuhkan keyakinan,” kata Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Advisors, bank regional mengutip CNBC.

"Segala bentuk pengurangan kepercayaan pada sistem perbankan regional benar-benar buruk bagi sentimen pasar," tambah dia.

Investor juga mengurai kumpulan pendapatan terbaru. Saham UPS tergelincir 0,9 persen setelah raksasa logistik itu melaporkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal kedua. Perusahaan juga menurunkan prospek pendapatannya dalam setahun penuh.

Musim pendapatan perusahaan sejauh ini lebih baik dari yang diantisipasi. Dengan 89 persen saham S&P 500 selesai melaporkan hasil kuartalannya.

Sementara itu, sekitar empat perlimanya telah mengalahkan ekspektasi Wall Street, menurut FactSet. Tapi banyak dari hasil kinerja korporasi tersebut tercermin dalam mekanisme pasar, dengan penurunan saham dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Faisal Basri Nilai Program Hilirisasi RI Hanya Menguntungkan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com