Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Pertamina Jajaki Kerja Sama Impor Tebu dari Brasil

Kompas.com - 16/08/2023, 14:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, PT Pertamina (Persero) ingin menjajaki kerja sama dengan Brasil dalam pengadaan tebu.

Tebu ini akan diolah menjadi bioetanol, campuran untuk BBM Pertamax (RON 92) dan akan ditingkatkan oktannya menjadi RON 95, sehingga menjadi bahan bakar kendaraan yang ramah lingkungan.

"Nah yang ketiga di Brasil itu adalah menyangkut masalah gula dan itu juga terkait dengan etanol. Ini kenapa muncul? sebenarnya Pertamina ingin lihat ini. Sehingga kalau harganya di sana murah, jadi kalau kita bisa bawa kemari itu mencampur 5 persen saja kepada minyak kita, bensin kita itu akan bisa menaikkan oktannya dari 91 menjadi 95," ujarnya dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu (16/8/2023).

"Jadi itu akan membuat lingkungan juga menjadi lebih bersih. Jadi masalah lingkungan. Kerja sama ini saya pikir nanti Pertamina akan lakukan dengan mereka," lanjut dia.

Baca juga: Luhut: Maret 2024 Kita Sudah Bisa Lihat Harga Daging di Bawah Rp 100.000

Selain itu, para pelaku usaha tebu di Brasil ini juga menawarkan penanaman tebu di Indonesia. Persoalan lahan, kata Luhut, akan diselesaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.

"Mereka juga menawarkan penanaman tebu. Karena Ibu Siti (Menteri LHK) juga hadir di situ, yang tadinya kita tidak punya agenda untuk itu jadi bicara itu juga. Mereka sudah ada di Indonesia tapi kesulitan mengenai tanah. Ya terus kita bereskan dengan Ibu Siti," ungkapnya.

Mengenai soal lahan, akan melibatkan Perhutani untuk diberdayakan penanaman tebu dari Brasil ini. Mantan Menko Polhukam ini bilang, masih terdapat puluhan ribu hektare lahan di Jawa yang bisa dimanfaatkan.

Baca juga: Luhut: Elon Musk Bakal ke Indonesia, Tertarik Bangun Internet Murah Starlink

"Ya itu nanti kita kerja sama dengan Perhutani. Tanah-tanah yang mereka kurang diberdayakan dan ternyata kita bisa nemukan beberapa puluh ribu hektare di Jawa ini yang saya kira yield-nya mereka bisa bilang kita akan yield-nya 5-6, mereka bisa bikin sampai 12," jelas Luhut.

Pada 24 Juli 2023, Pertamina resmi mulai menjual Pertamax Green 95 di 15 SPBU yang ada di Jakarta dan Surabaya. BBM terbaru Pertamina ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.

Pertamax Green 95 sendiri merupakan BBM hasil percampuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5). Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan, dan dalam hal ini Pertamina menggunakan tebu.

Baca juga: Bertemu Elon Musk, Luhut Sebut Tesla Tunda Investasi di Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com