Shopee Ungkap Peluang Cross-border Bantu UMKM Lokal Eksis di Pasar Ekonomi Global

KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama negara-negara ASEAN meresmikan ASEAN Online Sale Day (AOSD) di sela-sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEA (AEM) ke-55 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (19/8/2023).

Adapun pertemuan tersebut berlangsung sejak Kamis (17/8/2023) hingga Selasa (22/8/2023).

Dalam pembukaan AOSD 2023, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memaparkan peran teknologi digital dalam membuka peluang baru, terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal untuk bergabung dalam ekonomi global.

Ia menyebut, platform e-commerce memungkinkan para pelaku UMKM merambah ke pasar internasional secara digital.

Baca juga: Cerita Inspiratif UMKM Asal Jepara Sukses Ekspor Produk Lokal lewat Program Ekspor Shopee

“AOSD 2023 hadir untuk dapat memfasilitasi perekonomian digital Indonesia pascapandemi Covid-19 dengan memanfaatkan platform e-commerce. Sebagai contoh, Shopee, pelaku usaha menengah Teh Poci-Sosro dan 12 pelaku UMKM yang salah satunya berasal dari Filipina,” ujar Zulkifli, Sabtu (19/8/2023).

ZUlkifli berharap, AOSD dapat mendukung prioritas utama pemerintah tahun ini untuk meningkatkan kerja sama perdagangan lintas batas di negara anggota ASEAN, serta memperluas pasar bagi produk UMKM dan ekspor dari masing-masing negara anggota ASEAN.

Dalam side event AOSD 2023, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto memaparkan peran e-commerce dalam membuka peluang UMKM dalam negeri dapat berperan dalam ekonomi digital global melalui Program Ekspor Shopee.

Tak sekadar menguntungkan bagi pelaku UMKM, lanjut Christin, Program Ekspor Shopee juga berpotensi meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini dinilai dapat memberikan efek positif sejalan dengan peningkatan penjualan produk UMKM.

Baca juga: Melalui Program Ekspor Shopee, Roughneck 1991 Jangkau Pasar di Brasil

“Shopee melihat cross-border sebagai pendorong bagi UMKM untuk mencapai kemakmuran dalam pertumbuhan ekonomi digital. Saat ini, kami memiliki lebih dari 20 juta produk UMKM yang terdaftar dalam Program Ekspor Shopee dan bisa dibeli di berbagai negara seperti Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin,” terang Christin.

Adapun program tersebut memberi kesempatan kepada UMKM lokal untuk memperluas peluang pasar serta mengembangkan kualitas produk.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), kontribusi ekspor dari UMKM masih sangat rendah.

Adapun Ekspor produk UMKM Indonesia baru mencapai 15,65 persen. Angka ini masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan Korea Selatan (Korsel) sebesar 19,7 persen, Malaysia 17,3 persen, dan Thailand sebesar 28,7 persen.

Baca juga: Program Ekspor Shopee Mudahkan UMKM Solo Jualan Produk ke Luar Negeri

Padahal, UMKM menyumbang lebih dari 90 persen lapangan kerja dan hampir 60 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dok. Istimewa Dalam pembukaan AOSD 2023, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memaparkan peran teknologi digital dalam membuka peluang baru, terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal untuk bergabung dalam ekonomi global.

Mengacu pada data tersebut, Christin melihat hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan keterlibatan UMKM dalam ekonomi global.

“Salah satu contohnya adalah seller Shopee bernama Pak Ahmad dari Boyolali. Ia memroduksi dan menjual batik. Melalui cross-border ini, Pak Ahmad tidak hanya berhasil menaikan penjualan hingga 73 kali lipat, tapi juga bisa membuka kesempatan kerja bagi 35 warga sekitar yang kini membantu memproduksi batik yang laku hingga Malaysia dan Singapura. Ini efek domino positif yang dapat dilihat,” jelas Christin.